Jungkook termenung di dalam kamarnya seorang diri. Hari sudah larut dan ia sedang mencoba untuk tidur. Berkali-kali ia pejamkan mata namun yang terbayang di kepala nya adalah wajah Jimin. Pria itu begitu menganggu pikiran dan juga hatinya. Semua isi kepalanya berantakan hanya karena sosok yang tiba-tiba hadir mengetuk pintu pikirannya itu.
Ia menenggelamkan kepalanya di atas bantal. Membenturkan benda bulat dan keras itu sebanyak tiga kali agar bayang-bayang Jimin lekas menghilang.
"Pergi pergi pergi" mantra nya.
Nahas nya sosok itu tetap tak ingin pergi. Ia seolah telah memutuskan akan menetap dalam waktu yang cukup lama di sana.
"Argghhh apa yang kau inginkan? Kenapa kau tak lekas menghapusnya dari kepalamu bodoh!" Jungkook memukul kepalanya sendiri. Mengutuk kepalanya yang begitu keras bagaikan sebuah batu.
"Astaga Jimin!!!!"
Jungkook kalah.
Ia bergerak mengambil ponselnya di atas meja belajar. Lalu mengirimkan sebuah pesan kepada orang yang menganggu malam yang seharusnya indah ini.
Jungkook mengubah posisinya menjadi duduk di pinggiran kasur. Berharap-harap cemas saat menunggu balasan dari Jimin. Kakinya bergerak-gerak sangking tegangnya ia. Bibir bawahnya ia gigit untuk mengurangi kegugupan sementara kedua tangannya saling bertautan erat.
Ting...
Dengan gerakan kilat, Jungkook menyambar ponselnya. Segera membuka kolom chat Jimin tanpa banyak basa-basi.
Jungkook memejamkan matanya melihat balasan dari Jimin. Ia frustasi. Kenapa Jimin tak percaya jika Jungkook begitu tak ingin ia dan Jaehyun bersama.
YOU ARE READING
BINTANG || KOOKMIN [✓]
FanfictionJimin yang mencintai Jungkook tak dapat berbuat banyak kala pria itu mengumumkan jika dirinya sudah memiliki kekasih. Yang dapat ia lakukan hanya harus menerimanya dan mencoba ikhlas. Namun apa daya? Cinta Jimin kepada Jungkook terlalu besar dan b...