Seven

1K 121 10
                                    

"Kau ingin yang mana?" Tanya Jungkook pada Jimin.

Jimin lantas menunjuk sebuah eskrim yang ada di dalam kotak pendingin itu. Ia memilih eskrim bergagang stik yang memiliki rasa vanilla serta dibalur dengan coklat kacang renyah. Salah satu Jenis eskrim kesukaannya sejak ia masih berumur 7.

"Ini saja?"

Jimin mengangguk. Kemudian mengikuti langkah Jungkook yang berjalan didepannya. Persis seperti anak itik yang mengekori kemana pun induknya pergi.

Awalnya Jimin pikir, mereka berhenti sejenak di minimarket hanya untuk membeli eskrim saja untuk memenuhi janji Jungkook. Namun ternyata pujaan hatinya itu juga membeli beberapa barang lain. Seperti cemilan kripik kentang, kripik singkong, biscuit, dan beberapa wafer. Tak lupa sebotol besar cola.

"Kau belanja terlalu banyak Jungkook" Ucap Jimin.

"Ini untuk selingan kita saat belajar" jawab Jungkook dengan sebelah tangannya menenteng keranjang belanjaan.

Mereka berdua tengah menunggu untuk membayar belanjaannya di salah satu kasir. Lebih tepatnya menunggu mbak-mbak kasirnya menghitung jumlah total harga yang harus ia bayar.

"Totalnya sebesar 100 ribu rupiah kak" Ucap mbak kasir.

Tiba-tiba keduanya mengeluarkan selembar kertas uang 100 ribu yang disodorkan di depan mbak kasir. Membuat wanita itu pun bingung harus mengambil dari tangan yang mana.

"Biar aku saja" Ucap Jungkook.

"Tapi ini kan untuk kita berdua, jadi aku juga harus bayar" Jimin tak mau kalah.

"Aku tuan rumah, jadi harus aku yang menjamu" Jungkook menyingkirkan tangan Jimin dengan tangan Kiri, sementara tangan kanannya terulur memberikan uang nya kepada sang kasir.

Jimin pun hanya bisa mengalah. Namun sedikit banyak hatinya juga merasa hangat tatkala Jungkook memperhatikannya. Padahal mereka hanya berteman, bahkan tidak terlalu dekat. Tapi Jungkook sudah sangat baik kepadanya. Apalagi jika Jimin jadi pacar Jungkook ya? Pasti pria ini akan selalu memprioritaskan dirinya di atas segala hal.

"Sudah?" Tanya Jimin

Jungkook mengangguk. "Sudah. Yuk, ke rumahku"

Mereka berjalan ke arah luar. Lalu mulai menaiki motor vespa berwarna kuning milik Jungkook. Barang hasil belanjaannya diletakkan di depan agar Jimin tidak kesempitan. Karena tempat duduk penumpang motornya saja sudah sangat kecil. Untungnya Jimin juga mungil, jadi bisa pas sekali dengan joknya.

Motor Jungkook mulai bergerak meninggalkan parkiran minimarket. Mengarah ke sebuah komplek perumahan elit yang jarak antara rumahnya sangat jauh. Alias, rumah-rumah ini begitu besar dengan halaman rumah yang juga besar.

"Jungkook... Kenapa kau sangat baik?" Tanya Jimin di sela-sela perjalanan mereka.

"Menurutmu?"

"Hm? Aku tidak tau, kenapa kau malah tanya aku?" Tanyanya dengan alis mengkerut bingung.

"Kau pikir aku tau kenapa aku baik? Aku juga tidak tau"

"Tapi kan paling tidak kau punya penjelasan dari sikap baikmu?"

"Aku tidak punya... Aku hanya merasa aku bersikap seperti biasa, namun kau malah bertanya seperti itu. Ya tentu saja aku bingung, aku juga tidak tau jawabannya. Lagian, kenapa juga kau bertanya begitu? Aneh"

Jimin jadi kikuk. Ia gugup setengah mati karena takut Jungkook akan mencurigainya. Jangan sampai Jungkook tau... Jimin masih belum siap.

"Tidak kenapa-kenapa, aku hanya bertanya saja"

BINTANG || KOOKMIN [✓]Where stories live. Discover now