Seventeen

854 81 2
                                    

"Jangan pergi. Kau disini untuk melihatku. Bukan untuk makan bubur dengannya"

"Lalu aku harus apa? Aku tak bisa menemanimu makan bubur karena kau tak suka bubur. Kau ingin aku bagaimana?" Tanya Jimin. Ia bingung dengan sikap Jungkook. Pria itu tak menyukai Jimin kan? Lalu mengapa sikap Jungkook seolah mengatakan jika dirinya menginginkan Jimin?

Jungkook terdiam sejenak, lalu melepaskan genggamannya pada tangan Jimin. "Aku ingin makan nasi uduk" ucapnya.

Jaehyun tak menyangka Jungkook akan mengatakan semua ini. Bisa-bisanya dia memerintahkan Jimin untuk membelikannya nasi uduk. "Bajingan, kau memerintah Jimin hah?! Kau pikir dia pembantumu sialan?!" Bentak Jaehyun. Tangan kanannya sudah mencengkram bahu kanan Jungkook.

Bahkan teman-teman nya yang lain sampai melihat ke arah keduanya dengan kaget. Lalu mereka mulai mengerubung menghampiri Jaehyun dan Jungkook untuk menengahi keduanya yang sedang bersiteru.

"Heh! Apa-apaan sih berantem seperti ini?" Youngjae menahan Jaehyun yang wajahnya sudah merah padam. Ia lalu membawanya sedikit menjauh dari Jungkook.

"Temanmu itu sangat keterlaluan Youngjae! Aku muak dengan sikapnya yang sangat egois" ucap Jaehyun kepada Youngjae.

Youngjae tetap menahan Jaehyun dengan kedua tangannya. Ia masih saja tak mengerti ada ketegangan apa yang sebenarnya tercipta diantara mereka berdua. Padahal mereka dan juga Youngjae berteman baik dari kelas 10. Bahkan saat itu mereka tidak berada di satu kelas yang sama. Namun mengapa keduanya bisa bersinggungan hebat begini.
"Kalian tuh kenapa sih? Kenapa bisa jadi seperti ini? Ada masalah apa? Jangan bilang jika semua ini karena Jimin?" Tebak Youngjae. Pasalnya pertema kali masalah ini terjadi adalah saat mereka membahas tentang Jimin di kantin waktu itu.

"Ya! Memang karena itu. Aku menyukainya sejak kelas 10 Youngjae! Dan dengan seenaknya teman mu itu bilang jika ia ingin memanfaatkan Jimin. Kau pikir aku akan diam saja hah?!!" Jaehyun akhirnya jujur tentang perasaannya. Selama ini ia tak pernah memberitahukannya kepada siapapun karena ia takut jika keduanya akan meledeknya hingga akhirnya Jimin akan mengetahui tentang perasaannya. Ia khawatir Jimin akan ilfeel karena terus menerus di ledek oleh mereka.

Dan Youngjae makin terkejut dengan fakta ini. Sebelumnya ia memang menebak jika Jaehyun menyukai Jimin, tapi ia tak menyangka jika ternyata tebakannya itu benar. "Kau serius?"

"Iya. Aku sangat serius!"

Plakkk

Youngjae menggeplak bahu Jaehyun lumayan kencang hingga mengeluarkan bunyi yang nyaring. "Lalu kenapa kau tak memberitahukannya ke kita hah?! Jika Jungkook tau, mungkin ia juga tak akan melakukan hal itu Jae! Kau bodoh atau bagaimana sih?" Ujar Youngjae.

"Kalau aku memberitahukannya, kalian pasti akan meledekku. Dan aku tak ingin Jimin sampai ilfeel denganku hanya karena tingkah kalian!"

"Heh Jaehyun... Kau pikir kita akan melakukan hal itu?" Tanya Youngjae.

"Tentu saja! Kalian itu kan sangat kekanak-kanakan"

"Kau juga kekanak-kanakan Jae, kau tak sadar?!" Youngjae tak terima.

"Ya justru itu, aku tau kalian kekanak-kanakan karena aku juga kekanak-kanakan. Untuk apa kita saling berteman jika tak ada kesamaan?"

Youngjae menganga. Betul juga perkataan Jaehyun. Ia pun jadi canggung hingga berakhir menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Tapi... Menurutku lebih baik kau mengatakannya saja pada Jungkook, Jae. Jika ia mengetahuinya ia pasti akan berubah pikiran agar tidak memanfaatkan Jimin"

"Kau yakin?"

"Iya... Coba saja"

"Yasudah, kalau gitu kau panggil dia ke sini" ucap Jaehyun. Sebenarnya ia masih malas dengan Jungkook. Apalagi saat ia menyuruh Jimin untuk membelikannya nasi uduk. Tapi yasudah lah ia coba saja dulu.

BINTANG || KOOKMIN [✓]Where stories live. Discover now