Elara 24 : ••• Pergi Bareng •••

472 23 0
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca >3

Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.

🏵️🏵️🏵️

Sudah sedari tadi Ara menggerutu tidak jelas dalam hatinya karena menunggu angkot yang tidak kunjung datang. Ia melihat jam di ponselnya yang menunjukkan angka enam, lewat lima puluh. Yang berarti sebentar lagi bel masuk berbunyi di SMANKAR (SMA Nusa Karya).

"Lama banget sih!" Ara melihat kanan kiri, melihat kendaraan yang berlalu lalang melewatinya.

"Ya Allah, semoga gue nga telat," pinta Ara sembari menatap langit yang cerah.

Karena sangking kesalnya menunggu yang tidak pasti, Ara melamun di pinggir jalan. Sampai tidak mendengar jika terdapat motor yang berhenti tepat di depannya.

El membuka kaca helmnya. Ia sengaja mengendarai motornya ke jalan yang tidak pernah dilewatinya karena iseng. Namun, keisengannya membawa keberuntungan karena ternyata, ada seorang gadis berpakaian seragam sekolah lengkap yang sedang melamun di pinggir jalan. El tersenyum lalu turun dari motornya kemudian berjalan menuju gadis itu. Ia berdiri tepat di depan gadis berjilbab itu yang sedang melamun.

Ara menatap depan, seketika jantungnya langsung berdetak tidak normal. Ia langsung mendongakkan kepalanya yang ternyata El juga menundukkan kepalanya. Tatapan mereka langsung bertemu. Kembali bertemu untuk sekian kalinya.

"Eh?" Ara mundur mengalihkan pandanganya. Tidak kuat melihat tatapan El yang membuatnya terpesona.

Gue nga mimpi kan

Ara memukul pipi kanannya. "Awh," ringis Ara yang merasakan sakit. "Gue nga mimpi kan?" 

Ara masih mencerna keberadaan El yang mendadak di depannya. Sedangkan El, ia geleng-geleng kepala melihat gadis di depannya yang hanya diam. Masih bingung.

Setelah Ara sadar, ia menatap El. "Ngapain ke sini?"

Bukannya menjawab, El malah mengambil tangan Ara menuju motornya. Ia memberikan helm pada Ara. "Telat."

Ara mengangguk paham lalu mengambil helm yang diberikan El. "Makasih."

Setelah Ara duduk dengan benar, El langsung menancapkan gasnya dengan cepat menuju sekolah yang sebentar lagi akan ditutup. Banyak pengendara lain yang marah gara-gara El yang terlalu cepat membawa motor.

"Pelan-pelan!" teriak Ara agar El mendengarnya. Karena saking takutnya dengan El yang membawa motor, Ara mempererat pegangannya sembari memejamkan mata. Tidak berani menatap jalanan.

El mendengar suara Ara tapi tidak digubrisnya karena El tidak mau keduanya terlambat. Ia justru menambah kecepatan laju motornya. Senyum tipis El terbit, melihat tangan yang melilit pinggangnya begitu erat.

Melihat gerbang yang hampir tertutup. Dengan cepat El menarik gas motornya menuju akhir yang langsung membawa keduanya masuk ke dalam lingkungan sekolah.

Wesh!!

Suara motor El menjadi perhatian dari beberapa siswi yang berjalan. Bahkan mereka terus menatap El yang sedang menuju parkiran.

Wah, kak El bonceng cewek

Palingan kak Nara

Mungkin

ELARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang