Elara 2 : ••• Tumben •••

1K 63 0
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca >3

Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.

🏵️🏵️🏵️

"Itu yang lagi jalan, sini!" panggil seorang guru, melambaikan tangan, menyuruh seseorang mendatanginya.

Langkah Ara terhenti, menoleh ke belakang. Kemudian kembali ke depan lalu ke belakang lagi, menunjuk dirinya sendiri. "Saya Bu?"

"Iya, kamu. Sini!" Ibu guru bertubuh pendek dan berkacamata itu kembali melambai.

Ara berdecak kesal, berjalan dengan langkah berat menghampiri guru tersebut. Sebenarnya Ara malas menemui guru itu, karena pastinya ada saja suruhan yang didapat.

"Iya Bu, ada apa ya Bu?" tanya Ara dengan senyum terpaksa namun tulus.

"Tolong anterin ini, ke kelas XII IPS 1," perintah guru tersebut menunjuk deretan buku yang terletak rapi.

Tuh kan, udah Ara tebak. Pasti dia akan disuruh-suruh oleh guru di depannya. "Saya murid baru Bu. Nga tau tempatnya di mana," kata Ara.

"Iya. Saya tahu kamu murid baru. Bintang kamu kan baru satu."

"Tidak ada penolakan yang saya terima," sela guru tersebut melihat gadis di depannya yang kembali beralasan.

"Iya Bu, saya antar." Dengan setengah hati, Ara berjalan membawa buku bertumpuk di depannya. Ara saja tidak tahu guru tadi siapa namanya, tapi sudah menyuruh-nyuruh. Kan sebel!

"Ikhlas Ra, biar berkah," gumamnya berusaha menghilangkan kekesalan.

🏵️🏵️🏵️

Melewati koridor kelas XII, banyak sekali yang melihat Ara membawa buku dengan kesusahan, tapi tidak ada yang membantunya

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


Melewati koridor kelas XII, banyak sekali yang melihat Ara membawa buku dengan kesusahan, tapi tidak ada yang membantunya. Hati mereka entah terletak di mana. Padahal Ara kesusahan, tapi hanya dilihat sebentar oleh semua orang.

Ara menghembuskan nafas lega ketika sampai pada tempat yang dituju. Dengan tubuh yang agak dicondongkan belakang, Ara pelan-pelan membuka pintu kemudian masuk ke kelas XII IPS 1.

"Permisi..."

Deg

Saat masih berdiri di depan pintu, mata Ara tidak sengaja bertatapan dengan mata laki-laki tersebut. Membuatnya diam seakan tidak percaya keajaiban tuhan yang benar-benar nyata.

Ganteng banget!

"Lihat, dia kembali datang. Membawa banyak pesan untuk kita," kata Andra menampilkan senyum, menyambut gadis itu.

"Maaf, mau nganter ini." Ara meletakkan buku-buku tersebut di atas meja guru. Karena tangan yang sudah kaku dan mati rasa.

"Kak, ada namanya El Denandra?" tanya Ara pada Alfan, salah satu orang yang dikenalnya di kelas ini.

ELARAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें