Elara 15 : ••• Ganjen •••

517 25 0
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca >3

Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.

🏵️🏵️🏵️

"Suka belum tentu cinta, tertarik belum tentu menarik. Tapi dia menarik dan mungkin aku jatuh cinta."

-El Denandra-

-----------------------------------------------------------

Ketika jam istirahat tiba, gadis berjilbab itu balik ke kelas. Tubuhnya sudah membaik, berkat perhatian kecil El yang membuatnya sehat. Ia terus saja tersenyum, menangkup kedua pipinya yang kebas. Hari ini, El sangat romantis. Namun senyum Ara perlahan-lahan hilang bersamaan dengan ingatan El yang berucap kasar.

Jangan berharap lebih Ra

"Dah balik lo?" tanya Tio berpapasan dengan gadis berjilbab itu yang ingin masuk.

Ara tidak menjawab, ia terus berjalan seolah Tio tidak ada. Tio yang merasa terabaikan, mengikuti Ara. Sebelumnya Tio ingin keluar, namun karena kesal pertanyaannya tidak dijawab, ia menghampiri gadis berjilbab itu.

"Ditanya itu dijawab," ujar Tio berbicara tepat di telinga Ara. Tetapi Ara tetap sama, tidak memedulikan laki-laki itu.

"Ra, lo ngapapa?" Nabila dan Meka mengambil tangan Ara lalu menyuruh gadis berjilbab itu untuk duduk di kursinya.

"Gue ngapapa."

"Maaf, udah buat kalian khawatir."

"Ngapapa aman," balas Nabila.

"Iya, Ra. Lo nga usah sungkan gitu. Kita kan sahabat," kata Meka lalu memeluk Ara dilanjut Nabila yang masuk ke dalam pelukan.

Tio tidak bisa berkata-kata, melihat persahabatan ketiganya. Ia tidak bisa ikut campur urusan mereka. Tio berbalik, memutuskan pergi dari kelas. Senyumnya mengembang, ikut merasakan rasa hangat dari persahabatan ketiganya.

Brak!

"KAGET GUE, ANJING!" teriak Nabila terkejut, begitu juga Ara dan Meka. Mereka melepaskan pelukannya lalu menatap si pelaku yang sudah menggebrak meja.

Serah, pelaku yang dimaksud Nabila datang bersama teman-temannya. Dengan tidak sopannya Serah dan teman-temannya berjalan menghampiri ketiga gadis yang terkejut tadi.

"Ngapain lo?" Meka menghadang pergerakan Serah yang tertuju pada Ara.

"Gue nga punya urusan sama lo," kata Serah lalu menyingkirkan posisi Meka. Sekarang Serah dan Ara berhadapan dengan saling pandang.

"Kenapa?" tanya Ara tanpa melepaskan pandangannya. Menatap lurus kedua mata Serah tanpa takut.

"Lo tanya kenapa?" Serah membuang wajah dengan berdecak kesal. "Lo itu, sok cantik banget." Serah menatap Ara tajam. Rasa dendam dan benci tersimpan dalam matanya.

"Lo murah banget ya, sampai ganjen sama dua orang. Kak El dan Tio." Serah mendorong bahu Ara kuat hingga Ara terjatuh ke lantai dengan posisi terduduk.

"Anjing!" Nabila membalas perlakuan Serah dengan mendorongnya kuat. Sedangkan Meka membantu Ara berdiri.

Serah bangkit berdiri kemudian menatap Nabila. "Temen lo, ganjen banget sama cowok."

"Lo yang ganjen!" jerit Nabila sembari menunjuk Serah. Matanya memerah, menahan amarah ketika melihat Ara diperlakukan seperti itu.

"Lo berani sama gue?" Serah menatap Nabila tidak suka. Sebenarnya Serah bermasalah sama Ara, tapi karena Nabila ikut campur, Serah tidak bisa tinggal diam.

ELARAWhere stories live. Discover now