Elara 22 : ••• Sakit Demam •••

644 26 0
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca >3

Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.

🏵️🏵️🏵️

Gadis cantik dengan jilbabnya itu, hari ini terlalu bersemangat. Ia bersenandung tidak jelas sembari berjalan ke arah kelasnya. Banyak tatapan aneh menuju padanya tapi tidak terlalu ditanggapinya. Kedua kakinya terus berjalan hingga berhenti di depan kelas. Ia kembali berjalan masuk yang hanya beberapa orang yang baru datang. Bahkan sahabatnya belum datang, karena memang masih terlalu pagi.

Ara menghentikan nyanyiannya lalu mendudukkan bokongnya. Ia menatap keluar jendela, yang menampilkan langit sedikit gelap. Ara datang terlalu pagi atau memang paginya terlalu lama?

Tidak ada yang mengajaknya berbicara atau pun mengajaknya bermain. Ara tidak terlalu menganggap mereka ada. Menurutnya, keberadaan kedua sahabatnya sudah menjadi tempat ternyamannya. Ia memang tidak terlalu akrab dengan yang lain, paling hanya saling sapa ketika bertemu.

Tak terasa karena terlalu lama menatap luar jendela, rasa kantuk melandanya. Matanya terpejam sebentar yang ternyata malah keterusan sampai membuatnya tertidur di atas meja menghadap jendela.

Nabila datang ke kelas dengan bingung dan heran. Melihat Ara yang sudah ada di kelas, biasanya juga terlambat. Tidak lama Nabila datang, Meka pun datang. Mereka duduk di kursi masing-masing. Nabila menoleh ke belakang, melihat Ara yang ternyata tertidur dengan nyenyak. Tidak lama Tio datang dengan grusak-grusuk membuat Ara sedikit terganggu.

"Tio," peringat Nabila pelan, meletakkan jarinya di bibir seolah memberi isyarat untuk diam.

Tio mengerutkan kening seolah bertanya kenapa?

Meka menunjuk Ara yang tertidur, Tio mengikuti arah pandang Meka lalu mengangguk. Ia berjalan pelan menuju kursinya lalu meletakkan tasnya di atas meja.

Tidur Ara terlalu nyenyak hingga ia tidak menyadari kalau sahabatnya sudah datang. Ara terperanjat kaget, karena suara gebrakan pintu yang dibikin Serah membuatnya terbangun.

Ara terbangun sembari menguap lalu mengangkat tangannya di udara, meregangkan tubuhnya. Matanya yang tadinya memburam mulai sedikit jelas. Ia langsung disuguhkan Meka dan Nabila yang sedang menatapnya. Ara menoleh ke samping kirinya yang ternyata Tio juga sedang menatapnya.

"Enak tidurnya?"

Ara mengangguk lalu tertawa kecil. "Banget."

Berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih setengah, Ara menatap sekeliling. Ternyata kelasnya sudah ramai terisi dengan murid-murid teman sekelasnya.

🏵️🏵️🏵️

Pelajaran pertama dimulai, seluruh murid X IPS 2 belajar dengan amat serius. Tidak ada suara berisik yang terdengar di kelas karena guru yang mengajar dikenal dengan kegalakannya. Setelah berpote-pote, guru tersebut memberi tugas yang tidak main-main. Sepasang netranya terus mengamati muridnya dengan serius.

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam pelajaran, akhirnya bel istirahat berbunyi. Kelas yang tadinya ramai mendadak menjadi sepi, hanya berisikan tiga gadis yang bersahabat itu dan murid yang memakan bekalnya. Sedangkan Tio, dia sudah dari tadi pergi untuk menghindari fansnya yang mengasih banyak hadiah untuknya.

ELARAWhere stories live. Discover now