Elara 55 : ••• El 2 •••

357 22 0
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca >3

Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.

Part kali ini panjang, jadi bacanya pelan-pelan aja. Enjoyyyyy

🏵️🏵️🏵️

Kecemburuan Maira, membuat Herfano pusing. Herfano sangat menyayangi istrinya, namun Herfano muak dengan sikap cemburu istrinya yang terlalu berlebihan. Wajar jika Maira cemburu dengannya, tapi, kecemburuan yang terlalu berlebihan membuat Herfano pusing.

Di Mall, Maira kembali melihat suaminya dengan wanita yang sama persis dilihatnya di Mall pas hari itu. Ia kembali tidak tenang, dugaan bahwa suaminya telah selingkuh begitu besar dalam benaknya.

"Kok Mas Herfano di sini, bukannya di kantor?" Maira mengutarakan pertanyaannya pada dirinya sendiri. Ia berjalan, berniat menghampiri suaminya tersebut. Namun Maira tidak sengaja menabrak anak kecil di depannya.

"Maaf Tante," ujar anak kecil tersebut yang terjatuh.

"Iya ngapapa," balas Maira, membantu anak kecil tersebut berdiri.

Selesai membantu anak kecil tersebut berdiri, Maira kembali menghadap depan, mencari jejak suaminya yang sudah tidak terlihat.

Seminggu ini, rumah tangganya memang sedang berantakan. Seperti ada orang ketiga yang ingin merusaknya. Maira sudah menahan cemburunya setengah mati, ia paling tidak tahan dengan suaminya yang berdekatan dengan wanita lain, meskipun itu rekan kerjanya.

"Mas, kamu selingkuh?" monolog Maira menatap kosong depannya.

🏵️🏵️🏵️

El yang melihat mamanya datang langsung menubruk Maira, memeluk mamanya begitu erat. "Mama dari mana aja?"

"Mama dari Mall tadi."

"Oh, kok Mama nga ngajak El?"

"Maaf sayang. Mama nga mau ganggu kamu tadi." El mengangguk mengerti.

Pukul dua belas malam, Herfano baru pulang dengan wajah muramnya. Maira yang memang menunggu suaminya, berjalan menuju suaminya yang telah menutup pintu. "Mas," panggil Maira lalu menyalim tangan suaminya.

"Sayang, kok kamu belum tidur?"

"Nunggu kamu. Mas aku mau nanya, tapi kamu jawab jujur, aku nga mau ada kebohongan di rumah tangga kita."

"Sayang aku capek, besok aja ya nanyanya," kata Herfano dengan wajahnya yang menahan ngantuk. Ia benar-benar lelah, terbukti dengan kantung matanya yang menghitam.

"Mas, kamu habis dari mana?"

"Sayang, aku dari kantor," jawab Herfano yang tidak habis pikir dengan pertanyaan istrinya. Jelas-jelas Herfano dari kantor.

"Tapi pagi, aku liat kamu sama wanita itu lagi di Mall. Kamu ngapain? Beliin dia pakaian apa selingkuh?!" tanya Maira membentak, tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Kamu tau dari mana?" Herfano malah balik bertanya, membuat dugaan Maira tentang suaminya selingkuh semakin besar.

"Bener kan Mas?"

"JAWAB MAS!" teriak Maira penuh penekanan pada setiap katanya. Pikirannya kembali terngiang-ngiang dengan dugaan yang begitu kuat.

"Sayang, itu nga bener. Aku cuma nganter dia belanja pakaian anaknya, nga lebih," jawab Herfano jujur. Sebenarnya Herfano juga tidak ingin menemani wanita tersebut dengan sukarela, namun karena dipaksa, akhirnya Herfano mengikuti wanita tersebut.

ELARAOnde histórias criam vida. Descubra agora