Elara 6 : ••• Hari Pertama •••

683 32 0
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca >3

Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.

🏵️🏵️🏵️

"Selamat pagi semuanya!" Sebuah sapaan terdengar dari kelompok tujuh yang berisikan tiga puluh murid tersebut.

"Perkenalkan, gue Kenzo Aksa Aldrian. Panggilan gue Kenzo. Gue ketua kelompok tujuh, yang saat ini di depan gue."

"Dan gue Tirta, pasangan Kenzo," kata Tirta tersenyum ramah.

"Gue harap lo semua ngehargain gue, gue juga akan ngehargain lo. Dan gue harap kalian bisa menjalankan kegiatan MPLS dengan baik."

Sebenarnya Kenzo dan anggota Lufiax yang lain bukan anggota Osis. Mereka juga tidak dipaksa untuk menjadi ketua kelompok murid baru. Ini inisiatif Kenzo dan yang lainnya. Dan anak Osis juga tidak keberatan dengan bantuan yang mereka berikan.

Lufiax dan Osis, menjadi incaran siswa-siswi di SMA Nusa Karya. Kenzo dan Farel, yang sama-sama menjabat ketua itu begitu dihargai. Mulai dari jabatan, cara mereka melindungi sekolah dan cara mereka berperilaku.

Lufiax, bukan Geng motor yang membenci anak Osis. Geng Lufiax begitu menghormati Osis begitu juga sebaliknya. Meskipun Geng Lufiax dikenal berandalan yang sering melanggar aturan. Tapi mereka sudah masuk di hati semua murid dan guru.

"Baiklah kalau begitu, kalian ikut gue sekarang! Gue akan menunjukkan bangunan-bangunan di sekolah kita."

"Di sini, kami sepakat mengadakan kuis disetiap tempat yang kita temui nanti. Siapa yang bisa jawab, akan diberi hadiah," kata Tirta mengangkat tote bag di tangannya, yang berisi hadiah.

"Serius, Kak?" tanya salah satu siswi yang begitu senang.

"Iya. Asalkan bisa jawab dengan benar," jawab Tirta.

Kenzo dan Tirta mulai berjalan paling depan, sebagai pemandu. Sementara para siswa-siswi mulai mengikuti.

Kenzo berhenti membuat rombongannya juga berhenti di salah satu lapangan olahraga yang ada di sekolah. "Kalian bisa lihat, ini lapangan apa?"

"Basket!" jawab siswa tersebut, mengangkat tangannya tinggi.

"Bener! Ini lapangan basket. Tempat berkumpulnya anak basket, pecinta basket dan penggemar basket," kata Kenzo, mengambil isi tote bag lalu diberikannya kepada siswa tersebut yang ternyata isinya satu buah pulpen.

"Jangan dilihat dari bentuknya, melainkan manfaatnya," ujar Kenzo menatap siswa tersebut yang cemberut, ketika hadiah yang diberikan hanya sebuah pulpen.

"Iya, kak. Makasih kak!" balas siswa tersebut menampilkan senyum lalu menyimpannya.

"Lanjut, di sebelahnya ada lapangan futsal, kemudian volly, badminton dan kolam renang."

"Kalian bebas menggunakan fasilitas lapangan ini, bahkan di luar jam sekolah. Asalkan tetap mematuhi peraturan," tutur Tirta.

"Hoamm..." Ara menguap sambil menatap Kenzo dan Tirta yang asik menjelaskan. Sebenarnya kuis yang diberikan seru, namun Ara tidak bersemangat. Karena belum melihat sosok singanya Lufiax Sejak tadi.

"Ngantuk, Ra?" tanya Nabila.

"Nga. Bosen aja."

🏵️🏵️🏵️

Akhirnya kegiatan MPLS selesai. Ara berlari menghampiri Kenzo dan Tirta yang pergi. "Kak, kak El datang?"

"Datang," jawab Kenzo.

ELARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang