Elara 9 : ••• Lari Pagi •••

660 29 0
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca >3

Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.

🏵️🏵️🏵️

"BANG BRIAN!"

"BANG BRIAN! AYO, KATANYA MAU LARI PAGI!"

"AYO, BANG!"

Ara terus menggedor pintu kamar abangnya, berusaha membangunkan abangnya. Tadi malam, Brian mengajak Ara untuk lari pagi dan sudah janjian untuk bangun cepat. Dan ternyata Brian belum bangun. Padahal Brian yang buat janji.

Brian terbangun dari tidurnya lalu berjalan menuju pintu kamar. Brian membuka pintu sembari menguap. Ara menahan nafas, melihat Brian yang baru bangun.

"BANG, AYO!!" Ara menguncang-guncang lengan abangnya. Melampiaskan amarahnya yang memuncak.

Brian berusaha mengumpulkan nyawanya. "Apa sih!" ketus Brian menghempaskan tangan Ara.

"Katanya mau lari pagi. Gue udah siap nih!" Ara menampilkan pakaian siap larinya.

Brian hanya mengangguk lalu masuk kembali ke dalam.

"Ih! Kok masuk lagi?"

"Mandi!" jawab Brian dan langsung menutup pintu.

Ara terperanjat kaget saat Brian menutup pintu dengan kasar. Ara cemberut kesal lalu turun menghampiri mamanya.

"Kenapa?" tanya Elisa yang melihat ekspresi cemberut Ara.

"Abang tuh, lama banget! Padahal yang ngajak bang Brian, tapi malah belum siap. Kan kesel!" jelas Ara panjang lebar.

Ara menghela nafas lalu menatap Farel di depannya. "Kak Farel nga pulang? Nga dicariin?"

Farel yang sedang makan, merasa terganggu dengan pertanyaan Ara. "Lo ngusir gue?"

Ara menggeleng cepat. "Bukan gitu. Cuma nanya doang," jawab Ara membela dirinya.

"Nga makan?" tanya Elisa pada putrinya yang hanya duduk.

"Iya Ma. Ini mau makan," jawab Ara lembut lalu mengambil nasi goreng kemudian memakannya.

Tidak lama Brian datang menuju meja makan dan langsung makan. Karena telah disiapkan mamanya.

"Ayah, mana Ma?" tanya Ara yang sedari tadi tidak melihat keberadaan Ayahnya.

"Lagi pergi," jawab Elisa.

"Oh." Ara mengangguk, kembali melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan, Ara beranjak turun menghampiri abangnya. Ia sangat bersemangat untuk lari pagi. Sebenarnya  Brian tidak berniat lari pagi. Namun takutnya Ara nangis ketika Brian mengingkari janjinya.

"Mau ke mana?" tanya Farel melihat mereka yang siap pergi.

"Mau lari pagi," jawab Ara di depan pintu. Menunggu abangnya yang begitu lama.

"Gue ikut!" seru Farel langsung meninggalkan meja makan.

"Mau lari pagi di mana?" tanya Ara pada keduanya.

"Di taman aja. Pasti rame, sekalian cuci mata," usul Farel yang disetujuinya keduanya.

Ketika sudah sampai di taman. Mereka bertiga agak terkejut, melihat taman yang dikelilingi orang-orang. Tidak menyangka taman ini dikunjungi banyak orang dengan aktivitasnya masing-masing.

ELARAWhere stories live. Discover now