TIGA PULUH EMPAT

85 57 77
                                    


TANDAI TYPO⚠️⚠️
Flw @xyyzhre

Sepulang dari cafe Damian, Zakri baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Ia sudah berhadapan di depan cermin. Memantulkan dirinya menggunakan kaos berwarna putih serta celana jins panjang berwarna hitam juga. Aduh.. cowok kalo udah pake item-item damage nya, masyaallah..

Rambutnya sudah di balutkan dengan vitamin rambut hingga tercium bau mint khas Zakri. Tak lupa lupa, ia menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya supaya tidak bau asam.

Merasa sudah rapih, Zakri keluar dari kamar menuju garasi mobil untuk mengambil sebuah motor sport berwarna hitam dengan body berwarna hijau.

Baru saja turun dari lantai dua, suara berat muncul menghentikan langkah Zakri. "Mau kemana kamu Alex?" Tanya Dani. Laki-laki paruh baya namun wajah masih terlihat awet muda. Duduk di atas sofa sambil menonton televisi. Ayah Zakri memanggil anak semata wayangnya dengan sebutan Alex, terusan dari Alexander.

Zakri membalikkan badannya. "Al, mau ketemu sama temen, pa" katanya.

Dani melihat jam yang melingkar di tangan kanannya. Lalu kembali menatap anak semata wayangnya. "Pulang jam berapa?". Zakri sontak memutarkan bola matanya malas.

"Alex udah gede, bukan anak kecil lagi. Ngapain papa tanya gitu?".

Dani segera berdiri menghampiri Zakri yang berada di ambang pintu. "Jangan pulang malam-malam. Nanti malam akan ada tamu spesial yang mau kesini". Kening Zakri mengerut bingung. Tumben sekali papa nya menyuruh Zakri untuk ikut bergabung pada tamu, padahal Zakri malas sekali bertemu dengan tamu yang di maksud papa nya.

"Kamu akan papa jodoh kan dengan rekan bisnis papa" terang Dani membuat Zakri membulat kan matanya kaget. Tidak ada hujan tidak ada badai, tiba-tiba Dani menyuruh Zakri untuk di jodohkan dengan rekan bisnis papa nya.

"Alex gak mau! Lagi pula Alex gak cinta sama perempuan itu. Jangan paksa Alex untuk menerima perjodohan itu, pa".

Dani memegang kedua bahu Zakri. "Cinta itu akan muncul kalau sudah terbiasa berdekatan. Kamu harus terima ya?".

Zakri tidak menjawab kalimat papa nya. Ia melenggang pergi seolah tidak terjadi apa-apa. Papa nya selalu saja memaksa Zakri untuk terus menuruti permintaan nya. Kebanyakan orang tua di luaran sana sama seperti Dani, egois dan tak mau kalah, benar kan?.

Zakri berjalan menuju garasi, namun langkah terhenti ketika ponselnya berbunyi bertanda ada satu notifikasi masuk. Dengan cepat, Zakri membuka ponsel dan melihat pesan itu.

Lula
Zakri bisa bawa mobil kan? Kalau bisa kesini nya bawa mobil ya.. mobil punya ayah kebetulan ban nya bocor.. Zakri bisa kan bantu aku, jemput ayah pake mobil Zakri?

Me
Oke, bisa. Aku otw skrg.

Zakri mengurung kan niatnya untuk mengambil motor. Ia kembali ke kamarnya untuk mengambil kunci mobil miliknya.

Sesudah masuk, suara Dani terus saja membicarakan tentang perjodohan itu. Tanpa ingin membuang-buang waktu, Zakri tidak menggubris ucapan papa nya.

°°°°

"Ayah mana ya?" Tanya Lula. Keduanya baru saja sampai di bandara Soekarno Hatta. Banyak orang yang berlalu lalang untuk menjemput keluarga nya yang baru turun dari pesawat.

"Kamu yakin ayah kamu udah sampai?" Tanya Zakri memastikan. Gadis itu mengangguk cepat, sedangkan matanya terus mencari keberadaan sang empu.

Selang beberapa menit, sorot mata Lula menemukan Andra Anjasmara yaitu ayahnya Lula berjalan beriringan dengan laki-laki yang seumuran nya.

Sejahat Takdir [SELESAI]Where stories live. Discover now