DUA PULUH EMPAT

80 67 61
                                    


TANDAI TYPO⚠️⚠️
Flw @xyyzhre

Suasana kampus hari ini sangat ramai. Karena hari ini tidak ada jam mata kuliah jadi semua berdatangan pada pukul delapan pagi. Semua siswa berkumpul di ruangan club masing-masing menunggu kabar siapa yang mendapat juara 'club favorit' dengan jumlah stiker bintang yang banyak.

Kini di ruangan abu-abu hitam serta alat musik band lainnya sudah di penuhi oleh anggota musik. Semua berdoa semoga di tahun ini club musik mendapatkan juara club favorit.

"Guys! Club musik dapet bintang paling banyak!" Teriak Arkan setelah memasuki ruangan. Seisi ruangan sentak berteriak sambil meloncat-loncat gembira.

Rena sebagai ketua club merasa bangga atas penampilan Damian dan Rachel. Baru kali ini pensi tahun 2023 di menangkan oleh club musik.

Para cewek berlari memeluk Rachel. Semua teman-teman Rachel sangat bangga dengan penampilan nya semalam bersama Damian. Walaupun gadis itu sedikit ragu atas bakat yang ia punya. Sedangkan Damian, cowok itu sudah mengumpat dari teman laki-lakinya ketika hendak memeluk Damian.

Tidak di duga, seorang Rachel mendapatkan pujian berkat suara emasnya membuat club itu kembali populer. Yakin, setelah ini banyak siswa yang minat bergabung dengan club ini.

Damian tidak bisa menjauh dari teman-teman nya. Cowok itu sudah di peluk oleh Arkan, Fadli, Bian, Sagara, dan lain-lain. Tatapan laki-laki itu terus menatap nanar ke arah Rachel dengan wajah yang sangat amat bahagia. Melihat itu hati Damian terasa nyaman, ntah kenapa setiap melihat gadis itu berada didekatnya, semua beban masalah hilang begitu saja.

Lamunan Damian buyar, ia tidak boleh memiliki perasaan pada gadis itu. Ia sudah berjanji akan menunggu gadis yang ia tunggu selama sebelas tahun. Bagaimana pun juga, Damian harus menjaga jarak pada perempuan mana pun, hatinya sudah terkunci hanya untuk Aca seorang.

"Gimana nanti malam kita barbeque an?" Seru Fadli dan di 'iya' kan oleh semua orang yang ada di situ.

"Nanti malam di rumah Fadli ye.. gak usah bawa apa-apa cukup bawa diri aja. Pokoknya kita puasin makan di rumah Fadli" teriak Bian.

Fadli yang mendengar itu langsung menoyorkan kepala Bian. "Kok di rumah gue sih?".

"Kan Lo sendiri yang ngusulin. Jadi ya harus di rumah Lo lah" balas Bian dengan entengnya mengucapkan kalimat itu.

"Iya tuh, jangan pelit -pelit sama temen. Kan club kita baru aja menang masa Lo gak mau sih kalo barbeque an di rumah Lo" ujar qila semakin memojokkan Fadli.

"Ayolah Fadli ganteng, kasep, sopan, pokokna paling the best lah" kata Febi dengan logat Sunda.

Cowok itu memutarkan bola matanya malas. "Oke siap. Jam delapan malam harus udah Dateng semua".

"Siap!" Balasnya bersamaan.

°°°°

Udara di malam hari semakin sejuk. Gadis berambut sebahu itu sedang berjalan santai sambil memainkan ponselnya. Langkahnya terhenti ketika melihat sebuah motor sport berwarna hitam dengan helm fullface.

Rachel mengerutkan keningnya. Kemudian laki-laki itu melepas helm yang menutupi wajahnya. Gadi itu terkejut siapa yang datang ke asrama malam ini. "Damian" gumamnya.

"Mau bareng sama gue atau naik taksi?" Tanya to the point.

Gadis itu menggeleng menolak tawaran Damian. "Lagi nunggu kak Levan" katanya lalu menatap ke arah ponsel. Percaya lah Rachel sedang menunggu balasan dari Levan. Sedari tadi ia sudah menghubungi Levan namun nihil panggilan itu tidak di jawab sama sekali bahkan pesan Rachel pun belum di baca ataupun di lihat.

Sejahat Takdir [SELESAI]Where stories live. Discover now