❄𝓟𝓪𝓻𝓽 41

4.5K 598 26
                                    

𝕾𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆
____________o0o_____________




Nuel menatap santai sosok yang tak sengaja menabrak tubuhnya dari arah depan. Secha, sang pelaku langsung memungut berbagai jenis jajannya yang terjatuh sia-sia bahkan sebelum dikonsumsi perutnya. Gadis itu berdiri kembali sambil memperbaiki letak kecamatannya.

"Maaf nggak sengaja", ujar gadis itu sebelum melewati sang pemilik tubuh kekar di depannya.

Namun sepertinya Nuel tak membiarkan gadis yang berhasil memikat hatinya itu berlalu begitu saja, terlihat saat dirinya menahan tangan mulus itu.

"Apa?", tanya Secha.

"Lo belum tanggung jawab", ujar Nuel acuh.

Secha mengerutkan alisnya.
"Gue belum ngapa-ngapain lo", rutuk gadis itu tak terima.

Nuel mengelus dadanya yang berotot tanpa mau mengalihkan atensinya dengan gadis berpenampilan sedikit culun yang sialnya mampu membuatnya uring-uringan beberapa hari.

"Ini sakit, lo nabrak keras banget", ujar lelaki itu.

Secha menganga tak habis pikir.
"Lebay banget sih! Udah sana minggir, gue mau lewat", decaknya. Berhadapan dengan lelaki bermata pedofil itu lama-lama membuatnya merinding saja.

Ohh shit! Sepertinya bebas dari seorang Emmanuel tak semudah itu. Secha menggeram saat tubuhnya diseret masuk ke dalam ruang kesehatan.

"Lo.... Pijitin seluruh tubuh gue", suruh Nuel.

Secha membelalakan mata.
"Yang bener aja?!"

"Tubuh gue sakit setelah lo tabrak", celetuk Nuel sambil membaringkan tubuhnya di brankar yang tak berpenghuni. Secha memutar bola mata malas, setahunya ia tak pernah melakukan kesalahan dengan lelaki itu, ataupun mengusiknya selama ini. Lalu kenapa Nuel sangat menyebalkan?

"Heh lo, gue cuman nabrak dada lo ya! Bukan semua bagian tubuh lo. Lagian segitu aja lo usah ngadu, banci tahu nggak??", cerocos Secha sambil melipat tangan.

Nuel mengangkat bahu acuh.
"Cepetan, harus tanggung hawab dong. Nggak boleh asal ninggalin gitu aja, banci tahu nggak?", ujar remeh Nuel yang sangat senang melihat wajah memerah Secha yang kentara sekali kesalnya.

"Sialan", desisnya.

"Cepetan", titah Nuel dengan wajah datarnya.

Dengan sangat terpaksa gadis itu mendekat. Tangannya dengan asal-asalan memijat lengan Nuel dengan mulut yang komat-kamit tanpa suara. Karena terlalu sibuk merutuki lelaki itu, Secha tidak sadar saat dirinya ditatap sedemikian intens oleh mata elang Nuel.

"Kok cuman di situ-situ aja? Dada gue gimana?", celetuk Nuel.

Secha melotot.
"Gila ya lo, gue nggak mau!", sinisnya.

"Kenapa nggak mau? Kek dada gue berisi aja kek dada lo itu", celetuk Nuel kelewat santai sambil menunjuk dada Secha membuat gadis di depannya terdiam. Karena gak mendapatkan respon, Nuel mendongak menatap manik yang terhalang lensa.

Lelaki itu dibuat keheranan melihat mata Secha yang berkaca-kaca.
"Cha?", panggilnya sambil berubah posisi jadi duduk.

"L-lo kenapa? Gue ada salah?", tanya Nuel gelisah.

Snow White's an Extra [END]Where stories live. Discover now