❄𝓟𝓪𝓻𝓽 27

5K 651 4
                                    

𝕾𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆
____________o0o_____________



Jam kosong. Hampir setiap siswa pasti menginginkan momen itu. Seperti halnya yang terjadi di kelas XII MIPA_3, keadaan kelas lumayan berisik di les matematika itu. Perempuan sibuk dengan kegiatan masing-masing dan gerombolan laki-laki duduk di belakang kelas sambil main game.


Dan ketua kelas yang baik hati dan pengertian memilih berjaga-jaga di pintu kelas, untuk mewanti-wanti siapa tahu ada guru atau anak-anak osis lewat.

Lintang merogoh kantong celana panjangnya, mengeluarkan dua bungkus rokok yang masih disegel dengan plastik.
"Bagi dong!"


Anak laki-laki itu satu persatu mengambil jatah rokoknya dari Lintang yang sudah masam. Padahal niatnya tadi tidak begitu.

"Nuel bagi korek", celetuk Nate. Nuel melempar korek api miliknya dam langsung ditangkap oleh Nate.

"Mau nggak lo?", ujar Lintang menyodorkan sebatang rokok yang tersisa ke Libra yang masih sibuk bermain game.

"Nggak, thanks", tolaknya tanpa menoleh.

"Masa lo nggak ngehargain keberadaan kita. Ayolah coba aja, lagian Zoia lagi tidur tuh", bisik Nuel seperti setan di sisi Libra.

Dengan santainya Lintang memasukan rokok yang tadi ke mulut Libra yang sedikit terbuka. Dan Nate mengambil alihnya untuk membakar ujung benda itu.

Libra berdecak, namun tetap menyambut apa yang telah masuk ke dalam mulutnya. Teman-teman lelakinya yang lain bersorak atas itu.

Libra menghembuskan asapnya dengan pelan. Ia melirik sedikit pada istrinya yang merebahkan kepalanya di atas meja, menjadikan hoodie lelaki itu sebagai bantal. Zoia memang belum melihatnya merokok sejak dulu. Dan gadis itu tidak pernah melarangnya sebelumnya. Ia berhenti merokok karena titah dari Ella. Wanita itu melarangnya merokok karena tidak baik untuk pernapasan Zoia yang satu atap dengannya.

Berat memang berhenti merokok, untuk mengalihkan perhatiannya, Libra menjadikan permen karet sebagai pengganti walaupun itu tidak memuaskan.



"Gimana soal pameran yang lo rencanain?", tanya Nuel.

"Proposalnya udah siap", jawab Libra.

"Bang Lib, kan gue denger-denger sekolah bakalan adain bazar bebas besar-besaran yang dibuka buat umum. Disitu aja deh lo sekalian jual karya lo. Itung-itung lo nggak perlu sewa tempat. Kan untung", saran Nate.


Libra mematikan ponselnya sambil berpikir. Benar juga sih kata Nate, keuntungannya besar. Ia tidak perlu menyewa tempat atau gedung dan tak perlu lagi membuat brosur dan membagikannya pada khalayak. Jadi tabungannya tidak terkuras besar.


"Lo tinggal buat surat permohonan ke Osis karena mereka kali ini diberi kepercayaan sama kepsek buat rancang semuanya", tambah Lintang ikut nimbrung.


"Oke", setuju Libra.


"Wehhh ada ketos sama antek-anteknya wehh, buang rokok lo pada!", teriak ketua kelas dengan tatapan horor. Semuanya kocar-kacir mematikan rokok mereka dan menyembunyikannya di bawah kaki kursi masing-masing.

Snow White's an Extra [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon