❄𝓟𝓪𝓻𝓽 23

5K 671 12
                                    

𝕾𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆
____________o0o_____________






Libra mendorong kursi roda yang diduduki Zoia menuju lobi bawah. Di belakang mereka ada Venus yang menjadi tukang angkut barang-barang gadis itu dengan senang hati.

Wajah Venus sejak tadi berbinar-binar karena bibi yang sayangnya seumurannya itu akan tinggal di rumah besar mereka yang selalu sunyi, apalagi jika Jilva sedang sibuk pada mainannya.


Libra membuka mobil hitam yang sudah menunggu dengan gagahnya. Zoia sudah bisa dirawat mandiri di rumah, namun masih harus dalam pantauan dokter yang dua kali seminggu berkunjung.


Zoia pasrah saja saat lelaki itu tanpa meminta izin langsung mengangkat tubuhnya menjauh dari kursi roda dan mendudukan bokongnya di kursi penumpang. Tohh Libra juga suaminya. Lagi pun entah kenapa badannya terasa lemas. Menggerakkan badannya sekecil pun terasa berat.


Venus mengambil tempat duduk di sampingnya, setelah menyerahkan barang-barang Zoia ke pada Libra, untuk diletakan di bagasi. Setelah itu, lelaki itu masuk ke kursi kemudi dan mulai menancap gas menuju rumah. Awalnya memang Libra ngotot membawa Zoia pulang ke apartemen, lelaki itu tidak enakan jika merepotkan Ella dan suaminya Neil.

Namun karena langsung dihubungi oleh Evens dari luar negeri, akhirnya lelaki itu menurut saja.

Beralih pada Zoia yang kini menatap horor Venus yang sedang senyum-senyum tidak jelas sambil menatap layar ponselnya, gadis itu menyipit dan mendekatkan kepalanya.

"Ngapain senyum-senyum liat foto Nate?"

Venus melotot dengan wajah pucat. Gadis itu langsung mematikan ponselnya dengan tampang seperti maling yang baru saja keciduk.


"N-nggak isss", gagapnya.

"Kentara banget lagi boongnya", sahut Libra dari depan sana sambil sesekali melirik ke belakang. Namun saat matanya bertatapan dengan manik biru Zoia, lelaki itu buru-buru membuang pandangan fokus ke depan dan tak menoleh lagi.

"Isss apaan sihh sok tahu deh", balas Venus.

"Lo suka ya sama Nate?", tanya Zoia sambil tersenyum menggoda di wajahnya yang pucat.


Pipi Venus memerah, kentara sekali di wajahnya yang putih terawat itu.
"N-nggak kok", elaknya. Namun siapapun yang melihat gerak-gerik Venussaat ini, pasti langsung tahu jika yang dikatakannya adalah kebohongan besar.

"Bukannya Papa lo larang lo pacaran?", tanya Libra.

"Woi woi woi ya kan gue nggak pacaran sama Nate", bela Venus.

"Tapi suka kan?", sahut Zoia.

"N-nggak kok. Mana mungkin gue suka sama cowok minim akhlak kayak dia", elak Venus.

"Ohhh gitu. Yahhh sayang banget, padahal Nate udah ada niatan deketin lo. Tapi setelah ini gue larang aja karena lo nggak suka", ujar Libra dengan suara yang sengaja dibesarkan.

Venus duduk tidak tenang.
"Emm itu anu, lo jangan gitu juga", ringisnya.

"Haloyohhh yang suka sama Nate tapi gengsi nggak mau ngaku", goda Zoia sambil tersenyum penuh makna. Venus menutup wajahnya dengan menggunakan kedua telapak tangannya.

Snow White's an Extra [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant