❄𝓟𝓪𝓻𝓽 36

4.6K 632 11
                                    

𝕾𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆
____________o0o_____________




Libra berdehem untuk mencairkan suasana tak mengenakan yang begitu kentara di meja makan. Lelaki itu mencoba mencari perhatian Zoia yang sibuk pada ponselnya. Karena tak berhasil, Libra mendengus lalu lanjut mengunyah makanannya yang terasa hambar saja.


Brak!


Libra membulatkan matanya. Apa-apan gadis itu memukul meja tanpa aba-aba. Dan juga, ada apa dengan mata yang kini memelototinya. Libra mengabaikan agar ia tidak semakin tertekan.

"Ibra!", ngegas Zoia.

"Ha? A-apa", gagap lelaki itu tanpa sadar.

Zoia mendatarkan wajahnya, ia lalu menunjukan layar ponselnya.
"Apa ini?", cerocos Zoia.

Libra menganga. Shit! Jadi tadi Zoia asik chettingan dengan wakil ketos sok-sokan itu?! Dan apa-apaan bajingan tengik itu, ia mengirim foto wajahnya yang ada luka lebam yang cukup serius. Apa ia sedang mengadu dengan Zoia?!


"Apa?! Kamu apain Brayn", sinis Zoia.

Libra menelan makanannya dengan kasar.
"Itu aja ngadu, banci", gumamnya lirih.


"Ibra!", marah Zoia.

Libra mendengus dengan hati yang sudah kepanasan.
"Dia duluan yang deketin kamu", ujarnya sarkas.

"Heh!"

Tak!

Libra meletakan sendoknya dengan kasar. Lelaki itu langsung berdiri dan pergi dari sana meninggalkan Zoia yang melongo. Tak lama, suaminya itu kembali namun bukan menemuinya. Libra melangkah menuju pintu apartemen.

"Ibra"

Zoia mengekori lelaki itu dari belakang.

"Kok ngambek?", heran gadis itu. Seharusnya yang marah dan ngambek di sini itu adalah dirinya. Libra sudah berlebihan dengan menghajar anak orang hanya karena masalah sepele. Hanya karena Brayn dekat-dekat dengannya.

Libra menghempaskan tangan istrinya di lengan kekarnya.
"Aku mau pergi. Kamu nggak usah tunggu aku pulang", pamit lelaki itu.

"Mau kemana emang?", celetuk Zoia.

"Rumah Nuel", balasnya cepat sebelum pergi dengan langkah lebar meninggalkan Zoia di daun pintu.


Kembali pada Libra yang kini melajukan motornya dengan mulut misuh-misuh tidak jelas meninggalkan gedung apartemen.
"Yang suaminya siapa emang? Ck sialan lo Brayn", desisnya semakin kesal saja.

Di pertengahan jalan menuju rumah Nuel, lelaki itu mendapatkan telpon dari Nate.
"Apa?", tanya to the point Libra. Lelaki itu sedikit tak nyaman dengan suara berisik di tempat Nate.

"Bang Lib, kita lagi di club. Susulin woi", cerocos Nate.

"Ngapain kalian?"

Snow White's an Extra [END]Where stories live. Discover now