❄𝓟𝓪𝓻𝓽 31

4.7K 611 21
                                    

𝕾𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆
____________o0o_____________



Libra terganggu dengan kicauan burung di udara yang baru saja pergi dari sangkarnya setelah semalam penuh bersembunyi di balik gelapnya langit dan derasnya hujan. Suasana tampak sangat indah setelah hujan meneteskan air matanya.

Dari timur sana matahari sudah kembali terbit dengan cahaya ultravioletnya yang begitu indah. Libra menggosok matanya dan mulai mengerjap. Ia menoleh ke samping dan ternyata kosong.

Lelaki itu pun langsung bergegas duduk. Dengan nyawa yang masih belum terkumpul, ia keluar dari dalam tenda. Libra meregangkan tangannya dan menguap pelan.

"Cuci muka sana"

Libra memperhatian Zoia yang lewat di depannya sambil membawa baskom berisi telur yang akan ia rebus diperapian kecil di depan tenda. Dirinya tak sendiri, ada Venus yang meniup-niup pisang panggang yang baru saja ia awaskan dari arang yang menyala.

Libra bergegas ke air terjun di sebelah sana. Lelaki itu membasuh wajahnya yang masih mengantuk. Dan seperti keajaiban, saat air super dingin itu menyentuh kulit wajahnya, kantuknya langsung pergi digantikan dengan kesejukan.

"Bang Lib? Anjayyy hahahahahaha"

"Ahahahaha apaan tuhh ahahaha"

Libra mengubris makhluk-makhluk sejenis dedemit yang tertawa tak jelas di belakangnya.

"Ada angin apa lo pake hoodie kek gitu?", itu suara Nuel yang menahan senyum mengejeknya. Libra sadar, ia menunduk menatap hoodie semalam.


"Awww ahahaha gemes, fotoin lagi Lin", seru Nate memberi semangat pada Lintang yang terus mengambil foto lelaki itu dengan cepat.

"Woi anjing!"

Nahkan, Libra langsung mengeluarkan geraman kesalnya.
"Hapus nggak??", sinisnya dengan tatapan elang.

Lintang dan Nate menyengir kemudian serentak menggeleng.

"Hapus bodoh!", titah paksa Libra menekankan.

"Zo! Libra ngatain lo bodoh tuh!", lambeh Lintang yang berlari kembali menuju tenda dimana Zoia sedang kenatap ke arah mereka. Ah ralat, ke arah Libra.

"Udah woi! Sini lo pada, kita makan", teriak Venus.

Nate, Libra, dan Nuel dengan segara mendekat.

"Bangunin Jilva gih", titah Zoia pada Libra. Lelaki itu mengubah arah langkahnya menuju tenda yang berada di tengah-tengah. Tampak sekali tubuh Jilva yang masih tertidur pulas sambil memeluk bantal.

"Cill ayo bangun", ujar Libra menepuk-nepuk pipi Jilva.

"Jilva bangun", ujar Libra lagi saat merasakan gadis kecil itu tidak ada tanda-tanda untuk bangun.

"Enghhh Uncle?", gumam Jilva dengan mata merem melek.

"Bangun udah siang", titah Libra.

Jilva merentangkan tangan dengan mata yang terpendam. Dan dengan sigap sang paman menarik tubuhnya, ia gendong dan bawa keluar. Jilva kecil memeluk leher Libra, menyandarkan kepalanya di bahu lelaki itu.

Snow White's an Extra [END]Where stories live. Discover now