❄𝓟𝓪𝓻𝓽 8

5.7K 730 7
                                    

𝕾𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆
____________o0o_____________






Clik

Lampu apartemen langsung menyala saat pintunya terbuka. Zoia menatap sekeliling dalam diam. Tangannya menarik koper miliknya sambil terus mengikuti langkah Libra yang berjalan di depan sana.

"Kita pisah kamar?", tanya Zoia.

Libra membuka pintu salah satu kamar tanpa mau menjawab lontaran pertanyaan dari gadis itu.

"Gue lagi nanya Libra", cetus Zoia tak suka dianggap makhluk astral.

"Barang-barang lo taruh di dalam lemari. Udah kan?", ujar Libra dengan acuh. Ia melapaskan dasi miliknya yang menggantung di leher. Ia berjalan melewati Zoia yang sudah berstatus sebagai istrinya dengan acuh.

Namun sebelum kakinya semakin jauh, ia berhenti dan berbalik. Ia menatap Zoia yang juga sedang menatapnya.
"Ini....", Libra menunjuk sebuah pintu cokelat di samping kamar gadis itu.

"Ini kamar gue. Jangan pernah sekali pun masuk ke dalam kamar gue tanpa seizin gue", ujarnya. Setelah mengatakan itu, lelaki tampan itu langsung masuk ke dalam sana, meninggalkan Zoia yang berdecih.

"Gue juga nggak minat", gumamnya. Ia mulai menarik gaun panjangnya masuk ke dalam kamar yang cukup mewah.

Gadis itu mendudukan dirinya di depan meja rias. Ia menatap wajahnya yang dipolesi make up yang semakin memperkuat aura alami miliknya. Zoia menghela napas, ia menyentuh cermin yang memantulkan tubuhnya.

Dalam kecepatan kilat, sulur berupa es keluar dari telapak tangannya, mengubah permukaan cermin tersebut ditutupi oleh es sepenuhnya. Zoia tak berekspresi apapun.
"Seharusnya monster kayak gue nggak hidup di sini"

"Tapi nggak masalah, gue sekarang harus pertahanin milik gue, selagi gue masih diberikan waktu bersenang-senang di dunia ini, jikalau kedatangan gue cuman sekedar aja"

Sementara di ruangan sebelah yang hanya dipisahkan oleh sebuah tembok penghalang, Libra merebahkan tubuhnya yang bertelanjang dada dengan rambut yang basah.

Ia memejamkan mata. Kepalanya dipenuhi bayangan wajah Tamiya yang selalu menari-nari di dalam isi otaknya.

Namun semua itu langsung sirna saat sebuah pesan masuk mengganggu ketenangannya.

'Selamat first night paman hehehe, gue tim yang nunggu hasilnya yeee'

Libra menggeleng sambil tersenyum dan tak lama terkekeh juga. Hah, Venus berkata seperti mereka menikah tanpa unsur perjodohan saja. Ia bahkan tak pernah memikirkan hal itu sebelumnya. Malam pertama? Ia rasa itu tidak akan pernah terjadi.


***

"Anneth!"

Gadis dengan potongan rambut laki-laki itu segera menoleh saat namanya di sebut-sebut. Anneth Scarlett, satu-satunya sahabat baik Tamiya itu langsung tersenyum lebar saat melihat kedatangan Tamiya.

"Lo lagi keliling?", tanya Anneth.

Tamiya mengangguk sebagai jawaban.
"Iya, lo sendiri ngapain keliaran di jam belajar?", ujar gadis itu.

Snow White's an Extra [END]Where stories live. Discover now