❄𝓟𝓪𝓻𝓽 34

4.6K 606 13
                                    

𝕾𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆
____________o0o_____________


"Wouuuu selamat datang di dunia kami Anya Forger", sambutan dari Nate yang baru datang juga dan langsung merangkul Zoia dengan wajah cerahnya. Lelaki manis itu sudah stay dengan karakter Ken Kanekinya.

Zoia menyengir.
"Hehehe"

Lintang menempatkan kepalanya di tengah-tengah mereka dari belakang.
"Nate, lo masih mau hidup? Itu dedemitnya Zoia natap lo kek mau nelan lo hidup-hidup", bisik Lintang dengan wajah mengejek. Lelaki yang mengambil peran Haruka Nanase itu tampak keren dengan outfit khas salah satu anime favorite di kalangan perwibuan.

Sedangkan Nuel yang menjadi Makishima Shougo duduk diam di depan stan mereka, sambil melipat tangan. Aura coolnya keluar kata mata hati Lintang.

Nate menoleh ke arah kiri, tepatnya di samping stan mereka yang hanya di halangi oleh dua stan, yaitu kelas XII MIPA_2 dan XII MIPA_1.

Dengan gerakan cepat, Nate kembali menarik diri, memberi jarak antara dirinya dan Zoia.
"Laki lo serem Zo. Hawa-hawa gempa bumi lokal mulai tercium", bisik-bisik Nate sambil mengusap tengkuknya. Lelaki itu berusaha mengabaikan tatapan leser dari arah sana, yang seakan mengkulitinya saat ini juga.

"Yang bucin mah gitu", sahut bisik Lintang.

Zoia mencari seseorang yang sedang digosipin oleh teman-teman suaminya. Dan dia menemukannya. Libra tengah berdiri sambil melipat tangan dengan ekspresi judesnya. Zoia ikut menggaruk tengkuknya karena suaminya itu terlihat berbeda kali ini.

Ia juga baru sadar jika Libra telah berganti pakaian. Yang tadinya seragam sekolah kini sudah beralih pakaian dengan kemeja putih dan celana bahan hitam. Lelaki itu terlihat lebih jantan dan dewasa juga sedikit sexy? Ohohoho.

Untuk mengantisipasi gempa bumi lokal seperti apa yang dikatakan Nate, Zoia melambaikan tangan dengan senyum cerah.
"Ibra! Semangat!", teriak gadis itu lalu mengepalkan tangan ke atas. Sepertinya Zoia salah mengambil langkah, karena setiap telinga yang mendengar, mengalihkan mata mereka untuk melihat mereka.

Zoia menatap heran Libra yang hanya diam. Tapi tunggu? Sepertinya ada yang berbeda dengan lelaki itu. Terlihat dari leher, wajah, sampai ke telinga yang memerah secara cepat dan tiba-tiba. Gadis itu tak berkutik karena detik berikutnya, suaminya itu masuk ke dalam stan miliknya tanpa banyak kata.

***

Bazar besar-besaran ternyata tak semudah yang dipikirkan. Buktinya, hanya tiga jam lebih mereka membuka acaranya, siswa-siswi SMA Advent Terpadu itu tidak bisa bernapas dengan teratur.

Sungguh! Ini di luar yang dipikirkan sekolah dan bagi mereka semua sebagai pelajar. Tidak ada yang menyangka jika bazar ini benar-benar ramai oleh kerumunan khalayak luar sekolah yang berbondong-bondong masuk ke sana.

Zoia mengelap keringatnya dengan wajah lemas. Kipas angin di sudut stan sepertinya tak berguna karena benda itu sudah diperebutkan oleh teman-teman sekelasnya yang ingin mendapatkan buih-buih angin.

Dagangan mereka hanya tertinggal seperempat lagi. Dan mereka bersyukur, itu artinya mereka akan terbebas dari rasa penatnya.

"Natalie! Gantian jadi kasirnya, gue mau istirahat juga", ujar Zoia menarik kerah Natalie, salah satu teman kelasnya yang cukup akrab dengannya di kelas. Gadis itu sudah tumbang di sudut stan sejak setengah jam lalu bersama Nuel dan Lintang yang tidak berdaya lagi. Sementara Nate? Manusia itu sedang berebut kipas tangan dengan ketua kelas.

Dengan malas Natalie menggantikan posisi Zoia. Dan Zoia? Gadis itu memilih menyisisikan diri di tempat teduh tak jauh dari stan. Ia duduk di bawah pohon rindang yang ditanam di depan-depan kelas.

Snow White's an Extra [END]Where stories live. Discover now