❄𝓟𝓪𝓻𝓽 16

Start from the beginning
                                    

"Dia mempermudah kita hahahaha"

Begal yang berkisar lima belas orang itu berpencar untuk mengukung mangsanya dengan cepat. Tamiya benar-benar gila karena memilih jalan seperti ini. Tidak tahu saja jika hutan ini sudah dikuasai titik letaknya oleh mereka.

Harusnya, harusnya Tamiya melarikan diri lurus saja ke jalan raya. Karena kebenarannya, di depan sana sekitar 300 meter dari sana berdiri sebuah pom bensin, dengan Libra yang mengisi bahan bakar pada motornya bersama Nuel, Nate, dan Lintang tentunya.

"Lepaskan saya tolong!!!", teriak Tamiya memberontak saat ia sudah dikepung oleh mereka.

"Tentu saja tidak cantik. Kamu harus melayani hasrat liar kami di sini hahahaha"

"Jangan, saya mohon! Lepaskan saya! Saya akan melaporkan kalian ke pihak yang berwajib! Kalian tidak tahu saya? Saya anak tunggal dari keluarga Tyreese! Ayah saya akan membunuh kalian jika kalian benar-benar melecehkan saya!!!", teriak Tamiya.

Mereka terdiam dan...

"HAHAHAHAHA"
Para begal itu tertawa keras membuat Tamiya terdiam. Salah satu dari mereka meremas dada gadis itu.

"Baguslah kamu dari keluarga kaya itu cantik. Kami bisa merasakan tubuh anak dari seorang yang terhormat di negara ini. Lagipun, apa ada yang masih ingat? Kita juga pernah bercinta dengan ibu anak ini hahahahahaha"

Wajah Tamiya memucat. Apa?!

"Berhenti omong kosong!"

"Kenapa? Kami benar. Sekitar 19 tahun lalu kami pernah memakai tubuh tunangan dari Tuan Tyreese yang kini sudah menjadi Nyonya Tyreese ahahahaha", tawa mereka kembali menggelar. Tamiya menangis ketakutan.

"Teman-teman! Saya rasa gadis manis ini bisa saja sperma salah satu dari kita bukan? Hahahaha", tambah yang lain.

"Nggak! Saya anak kandung TUAN TYREESE! Saya bukan anak haram!", marah Tamiya.

"Baguslah kalau begitu cantik. Mari kita mulai saja?", ujar seseorang dari mereka menatap liar tubuh molek Tamiya yang memberontak minta di lepaskan.

"Di alam bebas kawan?", sela yang lain.

"Tidak masalah, bercinta di sini tidak terlalu buruk hahahaha. Tapi kita harus membuat giliran dan siapa yang mau mendapatkan yang pertama? Tapi tunggu dulu, karena gadis ini pasti perawan, yang memakai duluan pasti sangat beruntung dan itu tidak adil bagi kita. Begini saja, yang mau dapat giliran pertama harus membayar kita dengan uang. Siapa yang mau?", ujar pria itu.

"SAYA DONG HAHAHA SAYA RELA BAYAR BERAPAPUN ASAL SAYA BISA MENIKMATI SENSASI SEORANG PERAWAN HAHAHAH", ujar sosok bertubuh gempal dengan jenggot panjangnya.

"HAHAHAHA"

Tamiya menggeleng.
"Nggak! Jangan!!! Nggak mau! Jangan apa-apakan saya!"

"Diam pelacur! Nikmati saja huh!", celetuk mereka.

"NGGAKKK MINGGIR LEPASIN SAYA HIKS! TOLONG!!! TOLONG!"

Dan lolongan minta tolong gadis malang itu hanya sebuah kesia-siaan, karena dirinya hari itu juga dibuat tak berdaya setelah dimasukan bergiliran oleh begal-begal itu.

Snow White's an Extra [END]Where stories live. Discover now