TRAVIS 48

584 79 0
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Travis tersenyum menyadari Kaluna sudah duduk disebelahnya setelah beberapa saat pergi untuk menyuapi Adrian. Lelaki itu mengelus kepala gadisnya, seakan takjub dengan ia yang dikuatkan oleh keadaan.

Mungkin bagi orang lain, masih ada banyak orang yang lebih kuat dari Kaluna. Tapi bagi Travis, hanya dia wanita paling kuat setelah ibunya di hidupnya.

Travis masih setia mengelus puncak kepala Kaluna, tersenyum dengan mata yang menatap intens. Lelaki itu seolah berkata 'you've done the best' pada gadis yang menatapnya bingung.

"Lapar nggak? Aku bawa sate ayam buat kamu."

Kaluna gelagapan dengan panggilan baru itu. Rasanya aneh, tapi cukup membuat sensasi kupu-kupu diperutnya.

"A-aku?"

Travis menaikkan alisnya. "Iya, kenapa? Lagian kita udah jadian, nggak ada salahnya pake panggilan baru, 'kan?"

"Y-ya, nggak papa sih. Gue-"

Cup!

Kaluna mendelik dengan tubuh kaku merasakan sesuatu yang lembab menyentuh dahinya. Buru-buru ia menjauh dari Travis, karena lelaki itu beresiko membuatnya serangan jantung.

"Aku lupa bilang, ada hukuman kalau pake lo-gue."

"A-apa hukumannya?" Kaluna sudah cegukan dengan mata yang menatap takut padanya. Tentu saja takut jika Travis bertindak lagi dan akhirnya dia benar-benar serangan jantung.

Tangan Travis kembali bergerak, mengusap pipi Kaluna. "Kiss forehead. Sering-seringin salah aja sih, biar aku bisa cium terus."

"Vis!"

Tawa Travis akhirnya terdengar, meraih sebuah botol minuman yang sengaja ia beli untuk Kaluna.

"Minum, kamu sampe cegukan gitu."

Menyadari kegugupannya, dengan cepat Kaluna merebut minuman itu dan meneguknya hingga setengah botol.

"Denger nggak papa kamu bilang apa? Kalau kita mau nikah besok juga beliau restuin, jadi gimana? Mau nikah besok?"

Gila.

Lebih baik Travis pergi secepatnya daripada dia yang pergi ke sisi tuhan?

Kalau berpacaran dengan Travis akan se ekstrim ini bagi jantungnya, dia akan berpikir ulang.

Travis yang melihat pipi gadisnya yang memerah hanya bisa menahan gemas. Kaluna tidak menjawab, hanya terdiam menatapnya dengan ekspresi cengo.

"Hah? A-anu..."

"Becanda, sayang. Nikahnya habis lulus kuliah aja, aku nggak mau bikin kamu udah terbebani sama tugas ibu rumah tangga diumur segini." Travis meraih kembali gadis itu, memeluknya sejenak sambil mengelus punggungnya lalu melepaskannya.

"Tapi jangan lupa lo harus minta restu gue, Vis."

Suara yang berasal dari pintu utama mengalihkan perhatian mereka berdua. Kaluna terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba dan tak bisa ia tebak. Sedangkan Travis, dia tersenyum lega karena Nolan memang menepati ucapannya.

"Lan?! Lo ngapain kesini?" Kaluna beranjak berdiri, menatap bingung kearahnya dan juga kearah bawaan Nolan.

Nolan mendengus malas. "Gue disini bantu meringankan beban lo doang."

"Hah?"

Nolan mengambil posisi dengan duduk di salah satu sofa, lalu mengangkat satu kakinya.
"Gue mau jenguk Adrian."

TRAVIS • watanabe haruto (END) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora