TRAVIS 42

581 87 8
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Rumah sederhana dengan warung yang berada tepat di samping rumahnya. Tempat itu hanya dihuni oleh dua orang, Della dan neneknya. Gadis itu masih bersantai di sofa sederhana di ruang tamu, tangannya asik mengutak atik ponsel.

Senyum terbit di bibirnya ketika ia melihat foto Travis disana. Mengelus layar ponselnya seakan tengah mengelus rambut Travis secara langsung.

Biarlah untuk kali ini lewat ponsel, yang akan datang dia benar-benar mengelus rambut Travis.

Dia akan pastikan itu.

"Della, bantu nenek bawakan gorengan ke depan. Di warung udah habis gorengannya."

"Iya, nek." Dengan sigap, Della beranjak berdiri dan menghampiri neneknya yang berada di dapur.

Dengan hati-hati, ia membawa wadah yang berisikan gorengan hangat. Membawanya menuju warung disamping rumahnya, tempat neneknya bisa mendapatkan uang.

Hari ini dagangan neneknya lebih laris, Della bersyukur akan hal itu.

"Yang dingin bawa kedalam aja, nanti angetin ya." Ujar neneknya, membereskan gelas gelas yang baru saja dipakai oleh pelanggan.

"Iya. Ngomong-ngomong, nanti nenek drama sakit lagi, ya?"

Nenek Della menoleh, mengernyitkan dahinya hingga kerutan diwajah bertambah.

"Drama lagi? Buat apa? Bukannya kamu bilang cuma sekali?"

"Ayo dong, nek. Biar kak Travis kesini lagi, kalau gitu dia nggak akan cepet suka sama aku."

Nenek Della menggeleng "Nggak baik bohongin orang, apalagi sampe drama sakit segala. Kalau nenek beneran sakit gimana?"

Della mendengus "Nenek emang nggak peduli sama aku, kalau aku dapetin kak Travis, hidup kita bakal lebih enak. Dia anak orang kaya!"

"Astaghfirullah, Della! Nggak baik manfaatin orang lain, Travis anak baik."

"Aku lakuin ini demi nenek, biar nenek nggak perlu kerja kayak gini lagi."

"Nenek ikhlas kerja kayak gini, uangnya halal. Daripada nipu orang, sama aja kamu numpang hidup sama Travis. Cari orang lain, dia juga cuma kasihan sama kamu." Nenek Della memilih untuk membawa peralatan yang kotor ke tempat cuci piring yang sengaja di sediakan di warung itu.

Della sudah menghentakkan kakinya, kesal karena neneknya tak berpihak padanya. Ia akhirnya memilih untuk masuk kedalam rumah.

Dia meraih ponselnya yang ia letakkan diatas sofa, menatap foto Travis yang ia jadikan walpaper. Matanya menajam saat dia menyadari bagaimana Travis sekarang lebih dekat dengan Kaluna.

Della membencinya.

Jadi, dia akan lakukan apapun demi mendapatkan Travis.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Travis menghela napasnya lega, setelah 15 menit menyegarkan diri di kamar mandi, akhirnya dia keluar juga. Celana bokser yang yang dan kaos polos kini dipakainya, Tangannya sibuk mengeringkan rambut dengan handuknya.

Ia bergerak menuju meja rias, berkaca sembari memuji dirinya sendiri. Wajahnya sudah tampak lebih segar, berbeda dengan tadi yang kusut akibat terkena debu.

"Produk pak Jarvis nggak pernah gagal, buktinya gue ganteng gini. Masa Kaluna nggak naksir, sih? Apa gue kurang ganteng? Atau gue terlalu ganteng?" Cerocosnya, lalu menyugar rambutnya ke belakang.

Ia berlanjut dengan mengaplikasikan krim pada wajahnya agar tidak kering. Selesai dengan wajahnya, dia bergerak menuju lemari untuk mengambil pakaiannya. Malam ini, dia akan menginap dirumah Kaluna.

TRAVIS • watanabe haruto (END) Where stories live. Discover now