TRAVIS 24

489 81 12
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Kaluna membuka pintu kamar mandinya. Akhirnya setelah 25 menit bermain air, dia keluar dari tempat bertapanya dengan keadaan segar. Ia mengeringkan rambut dengan hairdryer sembari menonton acara di televisinya.

"Masih jam 7 malem, jadi pengen mie gledek deket alfa deh." Gumamnya, begitu ia melihat kearah jam dinding.

Perutnya mendadak lapar, mungkin efek terlalu lama berendam. Tangannya dengan sigap meraih ponsel yang berada diatas meja rias.

"Kayaknya makan berdua sama Travis enak." Ucapnya sembari menekan tombol agar segera terhubung pada lelaki itu.

Tak butuh waktu lama, sahabatnya itu langsung mengangkatnya dan menyambut dengan nada bicara yang ketus.

"Ikut gue, yok. Cobain mie ayam gledek deket alfa, katanya disana-"

"Kenapa ajak gue? Ajak aja gebetan lo."

Kaluna mengernyit "Gebetan siapa?"

"Nolan, lo lebih percaya dia kan daripada gue."

"Ya ampun, Travis. Gue nggak jadi keluar sama dia."

"Terus?"

"Gue ajak lo pergi makan mie ayam sekarang, mau nggak?"

"Nggak, gue lagi marah sama lo."

"Yaudah terserah!"

Kaluna langsung mematikan sambungannya begitu saja. Mengerecutkan bibirnya menahan kesal karena Travis.

Lebih baik dia pergi sendiri 'kan?

Tak apa meski tidak bersama Travis, justru itu lebih baik karena dia bisa menambah ekstra cabai disana.

Dengan segera, dia memoles wajahnya agar tidak terlalu natural. Mengambil jaketnya dan juga dompet beserta ponsel, takut terjadi sesuatu nantinya.

Dia dengan perasaan gembira, melangkah menuruni anak tangga dan keluar rumah.

"Non Luna mau kemana?" Tanya pak satpam yang sedang bersiap untuk pulang.

"Aku mau beli mie ayam deket alfa, pak. Bapak mau pulang?"

"Iya, non."

"Bapak hati-hati di jalan, ya. Salam buat anak bapak."

"Baik, non. Non Luna juga hati-hati, cepet pulang. Bahaya cewek cewek keluyuran malem, apalagi sendiri."

"Siap, aku pergi dulu."

Kaluna kembali melanjutkan langkahnya. Menyusuri trotoar sembari bersenandung kecil dan sesekali menendang kerikil yang berada di hadapannya.

Jalanan lumayan ramai, karena jam segini memang banyak orang yang akan memilih makan diluar.

Tak butuh waktu lama, karena jarak antara rumahnya dengan minimarket tak begitu jauh. Dia langsung memasuki sebuah warung sederhana namun dipenuhi cukup ramai pembeli karena penasaran dengan cita rasa mie yang baru buka ini.

"Om, aku pesen mie gledek level 8 ya!" Ucapnya pada sang penjual yang tengah sibuk merebus mie.

"Toppingnya mau apa, neng?"

Kaluna menoleh kembali pada pilihan menu yang tertempel di gerobak mie.

"Aku mau crab stick sama dumpling cheese aja, minumnya es jeruk"

"Siap."

Kaluna beranjak menuju meja makannya, memilih tempat tepat di tengah warung. Sembari menunggu pesanannya tiba, ia bermain ponsel sambil membalas beberapa pesan dari Justin dan sepupunya.

Justin bleber
Cil
Lo jangan keluyuran

Emang kenapa?

Justin Bleber
Ayam John kehilangan anaknya
Nanti dikira lo anak dia

Sialan lo

Justin Bleber
Gue dipaksa sama John
buat cari anak ayamnya😫
Lelah abang😫

Lo sebagai sepupu yg baik
harus bantu dong

Justin Bleber
Anjir?
Gue mau cari kemana, su?
Masa gue tanya orang orang
"Permisi, lihat anak ayam nggak
bentuknya kecil, ada paruhnya, ada bulunya"
Gitu?!! 😃

Betul
Itu baru sepupu poreper❤😘

Justin Bleber
Nanti gue disangka pasien rsj😃

Kaluna terkekeh geli membaca pesan dari Justin. Lelaki itu selalu memiliki banyak cerita yang random, namun bisa menghiburnya. Ia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku jaket begitu pesanannya tiba.

Ia tersenyum lebar melihat mie ayam yang berwarna merah akibat cabai, dan juga topping sesuai kemauan dia. Tanpa menunggu lagi, dia langsung menyantap makanannya dengan semangat.

Dia berdecak kagum dalam hati karena menurutnya, ini adalah mie ayam terenak yang pernah dia makan. Tentu saja dia tidak akan puas hanya dengan memesan satu porsi saja, tapi sepertinya harus ia tahan lain kali.

Karena jika dia memakan lebih dari seporsi dalam jumlah cabai yang banyak, perutnya bisa terbakar.

Dan dia tidak ingin disemprot oleh suara bass Travis.

Setelah menghabiskan seluruh mienya, Kaluna menghela napas lega karena perutnya telah terisi. Ia meminum es jeruk miliknya hingga tandas, lalu beranjak berdiri untuk membayar makanannya.

"Berapa, om?"

"20 ribu, neng."

Kaluna merogoh sakunya, lalu mengambil selembar uang dari dompetnya. Ia segera keluar dari tenda itu, berniat untuk langsung pulang agar dia tidak berpikir untuk mampir ke mini market.

Duitnya bisa habis.

Ia berjalan santai sembari melihat sekeliling, bergegas pulang karena tak ingin melewatkan acara kesukaannya. Pak satpam sudah pulang, membuat rumah Kaluna semakin terlihat sepi.

Menyedihkan.

Ia hendak membuka pagar rumahnya. Namun baru saja menyentuh, seseorang membekap mulutnya menggunakan sapu tangan yang sudah dicampur oleh bius.

Kaluna sempat memberontak, namun tenaganya terkuras begitu saja dan membuatnya tak sadarkan diri.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

jgn lupa vomment guys!!
lopyu

TRAVIS • watanabe haruto (END) Where stories live. Discover now