TRAVIS 22

549 87 5
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Kaluna menatap bunga mawar putih yang berada di genggamannya, menarik napas panjangnya. Taksi yang ia tumpangi akhirnya berhenti di tempat tujuan.

Tempat dimana semua manusia berakhir.

Langkahnya membawanya menuju sebuah pemakaman umum, tepat sebuah makam dengan nisan bertuliskan 'Faradina'. Ia berjongkok, membersihkan makam mendiang ibunya dari rumput liar. Setelah itu, dia menaruh mawar putih kesukaan mamanya di atas makam.

"Ma, maaf aku telat nggak kesini."

Kaluna mengelus batu nisan milik Fara.

"Aku udah baca buku diary mama. Setelah setahun aku nggak ke kamar mama, akhirnya aku masuk lagi."

"Mama tau nggak? Aku harus nyelinap ke ruang kerja papa, kuncinya di sembunyiin dari aku. Kenapa papa sembunyiin kuncinya ya, ma?"

"Aku tau kok, aku anak di luar nikah. Aku sedih tau itu ma, tapi aku lebih sedih dengan perjuangan mama selama ini. Mama selalu sembunyiin itu dari aku, dan sekarang aku udah tau rasanya jadi mama."

Angin semilir di makam yang sunyi itu membuat Kaluna sedikit bergidik karena dingin. Tak ada orang disana, hanya terdengar suara burung yang berkicauan di ranting pohon.

"Aku bakal cari cewek itu buat mama, aku bakal minta maaf."

Rintik hujan membuatnya tersentak, mendongak keatas melihat langit yang menggelap.

"Udah mau hujan, aku pulang dulu ya, ma."

Kaluna beranjak berdiri karena hujan mulai deras. Namun, dia dibuat terkejut dengan kehadiran Nolan yang berdiri tepat dibelakangnya sembari tersenyum.

Lelaki itu menyodorkan payung yang sebelumnya melindunginya, kini berbagi dengan Kaluna.

"Lo ngapain disini?"

Nolan tersenyum "Gue abis dari suatu tempat, kebetulan lewat sini dan ngelihat lo."

Ia melirik ke arah makam yang berada dibelakang Kaluna.

"Itu makam mama lo?"

Kaluna mengangguk "Iya, makam mama."

Nolan terdiam, memandang makam mama Kaluna dengan tatapan sulit diartikan. Itu membuat Kaluna mengernyit heran.

"Lan? Lo kenapa?"

Nolan tersadar, menyunggingkan senyumnya dan menggeleng.

"Mau pulang sama gue? Biar gue antar, lagian disini lumayan sepi."

Kaluna tersenyum "Boleh, deh. Lumayan irit uang jajan."

Nolan memeluk bahu gadis itu agar tak terkena hujan. Ia membawanya menuju kedalam mobil, begitu juga dirinya.

Lelaki itu menyalakan lagu, lalu menjalankan mobilnya. Kaluna memilih diam, menatap tetesan hujan yang membasahi kaca jendela mobil.

"Apa sekarang lo baik-baik aja?"

Kaluna menoleh, mengernyit menanggapi pertanyaan Nolan.

"Masalah disekolah."

"Oh, itu." Kaluna menarik senyumannya "Gue baik-baik aja, kok."

Nolan melirik gadis disebelahnya, merasa kesal melihat senyum itu.

'Lo masih bisa senyum setelah kemaren?'

"Lo masih senyum setelah dipermalukan satu sekolah?"

Kaluna kembali menoleh, menatap bingung dengan pertanyaan Nolan. Ia merasa aneh dengan lelaki itu.

TRAVIS • watanabe haruto (END) Where stories live. Discover now