TRAVIS 10

786 84 5
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Bunyi alarm menyapa gendang telinga di pagi hari, bertepatan dengan cahaya matahari yang masuk begitu ia membuka matanya perlahan. Kaluna menetralkan pandangannya tatkala matanya langsung di silaukan oleh terik matahari dari celah jendela.

Sembari mengumpulkan kesadarannya, dia menatap ke sekeliling kamar. Kamar dan aroma yang tak asing di inderanya. Sampai sebuah suara membuatnya tersadar sepenuhnya.

Travis baru keluar dari kamar mandinya, dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambut dengan handuk. Hah, untung saja dia tidak bertelanjang.

"Gimana tidurnya? Nyenyak?"

Kaluna sontak melotot, mengecek keadaannya yang ternyata masih berpakaian lengkap sama seperti semalam.
"Gue tidur disini? Sama lo? Seranjang?!!"

Travis sudah menutup telinganya, tak ingin mendengar suara cempreng Kaluna di pagi hari seperti ini.
"Gue di sofa, lo tidur kayak baling-baling bambu soalnya, muter!"

Travis menahan senyumnya melihat Kaluna tampak seperti tengah memikirkan sesuatu. Dia hanya membual, sebenarnya gadis itu tak banyak bergerak saat tidur, dan dirinya tentu tidur satu kasur dengannya. Hanya saja, dia tak ingin membuat Kaluna kembali berteriak jika dia berbicara jujur.

"Lo mandi, gih. Terserah lo mau mandi di kamar mandi gue atau di genangan air." Ucapnya asal, bergerak menuju cermin untuk memakai parfum.

Kaluna yang masih kebingungan, alhasil memilih mandi di kamar mandi Travis.
"Handuknya dimana?"

"Di sana udah ada, gue udah taruh yang baru buat lo."

Sebenarnya saat Travis bangun, Keina pergi ke kamarnya untuk membangunkan putranya. Tapi ia urung karena Travis sudah bangun sebelum dia tiba, dan melihat Kaluna yang terpejam erat membuatnya tak tega. Jadilah, Keina membiarkan Kaluna tertidur bersama putranya dan berpesan untuk membiarkan Kaluna menggunakan kamar mandinya.

Biasanya, gadis itu akan tidur di kamar tamu setiap menginap dirumah ini atau bersama Airi. Tentu saja Keina dan Jarvis tak bisa membiarkan putranya tidur seranjang dengan Kaluna. Takut hal yang iya iya terjadi pada mereka, tapi untuk kali ini berbeda.

Sembari menunggu Kaluna selesai mandi, Travis memilih untuk memainkan ponselnya sambil duduk di balkon kamar. Sangat nyaman bisa menghirup udara segar di pagi hari seperti ini, tanpa polusi kendaraan.

Atensinya teralihkan saat mendengar suara pintu yang terbuka dari dalam. Dan benar saja, ternyata Kaluna sudah selesai dengan acara mandinya.

"Sini gue keringin pake hairdryer." Travis menahan tangan Kaluna yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk, lalu mengambil handuk itu untuk selanjutnya ia lempar ke atas sofa.

"Jorok banget, sih. Handuk basah itu gantung lagi biar nggak bau kamar lo!"

"Masa bodo, buktinya kamar gue selalu wangi. Wangi khas tuan muda Travis." Travis tersenyum sombong sembari menuntun Kaluna untuk duduk di depan meja riasnya.

Ya, sebenarnya di kamar Travis juga ada meja rias berukuran kecil. Sengaja ia letakkan disana hanya untuk tempat berfoto ria dengan aestetik.

Dengan telaten, Travis mengeringkan rambut Kaluna dengan baik dan kering sepenuhnya. Bahkan Kaluna yang melihat Travis melakukan itu sempat terpukau sejenak, tak pernah melihat Travis selembut ini.

Ya, karena biasanya selalu ngegas.

"Vis, lo pake sampo apa? Wangi banget, gue suka."

Travis melirik kearah Kaluna "Lo suka?" Tanyanya.

TRAVIS • watanabe haruto (END) Where stories live. Discover now