Zaskia Pecemburu

96 9 0
                                    

"Oh, bilang dong! Aku mana ngerti kalau kamu gak ngomong." Bimo mengangkat tubuh Zaskia keatas meja agar Zaskia lebih nyaman saat ngobrol dengannya.

"Jadi, aku tadi kekantin. Terus..." Zaskia terdiam.

"Terus apaan?" Bimo menatap Zaskia dengan wajah penasaran.

"Aku mau nanya sama kamu boleh gak?" ucap Zaskia dengan agak ragu.

"Nanya apa?"

"Tapi kamu jawab jujur ya!"

"Iya," sahut Bimo

"Menurut kamu Ghea itu cantik gak?"

"Cantik," jawab Bimo santai. Zaskia memanyunkan bibirnya mendengar jawaban Bimo.

"Eh, bukan cantik. Cantik banget maksud aku." bimo mengkoreksi perkataannya yang justru membuat Zaskia semakin kesal.

"Aaaa, Bimoooo!" rengek Zaskia sambil menggoyang-goyangkan kakinya seperti anak kecil meminta sesuatu,.

"Lagian kamu pertanyaannya aneh banget." Bimo menarik hidung kecil Zaskia.

"Kan aku nyuruh kamu jawab yang jujur," ucap Zaskia memelas.

"Aku udah jujur, Kia. Kalau kamu gak percaya kamu tanya aja semua cowok yang ada di SMU Bhinneka, pasti jawabannya sama kayak aku barusan."

"Cantik darimananya sih, perasaan B aja tuh" ucap Zaskia kesal.

"Cantiklah. Nih ya, Ghea itu putih, langsing, tingginya kayak model-model gitu, terus kalau senyum lesung pipitnya keliatan jadi manis banget. Kalau jalan sama cewek kayak Ghea pasti gak akan malu-maluin lah," jelas Bimo dengan bersemangat. Bimo sengaja ingin membuat Zaskia cemburu karena dirinya memuji cewek lain didepannya.

"Berarti kamu malu ya jalan sama aku?"

"Dikit," Bimo mengubah ekspresi wajahnya seperti tidak enakan.

"Bimoooooo! Kamu jahat banget sih!"

"Hahaha, aku becanda Sayang. Ghea atau cewek-cewek secantik apapun bakal kalah sama kecantikan kamu dimata aku." Bimo memegang dagu Zaskia gemas.

"Kamu beneran?"

"Iyalah. Sejak kapan aku bohong sama kamu."

Zaskia terdiam sejenak.

"Kamu tahu gak Ghea itu suka sama kamu?" Zaskia memberanikan diri membahas hal tadi dengan Bimo.

"Tahu." Jawab Bimo santai.

"Terus kamu diam aja gitu?"

"Terus aku harus ngapain? Bilang suka juga sama dia? Aku kan udah ada kamu, Kia."

"Kok kalian masih akrab sih?"

"Masak aku harus ngehindarin dia atau nyuruh dia buat jauhin aku,"

"Berarti kamu ngasih harapan ke dia."

"No! Big no!" Bimo menggeleng.

"Kalau gak ngasih harapan apa namanya?" tanya Zaskia.

"Sayang, kamu dengar ya. Aku gak menjauh dari dia bukan karena aku ngasih harapan ke dia, atau aku punya perasaan ke dia. Aku bersikap biasa aja karena emang dari awal aku sama Ghea itu gak ada masalah sama sekali, jadi aku gak punya alasan untuk benci sama dia."

"Tapi dia suka sama kamu!" tegas Zaskia.

"Masalahnya dimana? Aku gak ngeliat ada masalah disitu," sahut Bimo santai.

"Kok gak masalah sih, ya jelas masalah lah buat aku!"

"Kia, kita gak bisa ngontrol perasaan orang buat suka atau benci sama kita. Soal perasaan Ghea ke aku biar itu jadi urusan dia. Yang terpenting sekarang, aku cintanya sama kamu bukan sama Ghea."

"Beneran kamu gak ada perasaan sama Ghea?"

"Ya benerlah. Kalau aku cintanya sama Ghea, aku pasti udah jadiin dia pacar aku pas aku masih SMP. Buktinya sekarang, pacar aku kamu, berarti aku cintanya sama kamu bukan sama dia." Zaskia terdiam mendengar apa yang Bimo katakan. Sekarang dia begitu yakin jika pemuda yang ada dihadapannya itu hanya mencintai dirinya.

"Jadi, udah percaya kan sama aku?" Bimo meletakkan kedua tangannya dikanan dan kiri Zaskia, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Zaskia. Sekarang hanya ada jarak beberapa senti saja diantara mereka. Mendapat perlakuan seperti itu, Zaskia langsung terpaku menatap wajah Bimo yang begitu dekat dengannya lalu tertunduk malu sambil menganggukkan kepala mengiyakan.

"Iiii, gemes banget sih," Bimo mencubit pipi Zaskia yang sudah memerah.

"Aaaaw, sakit" Zaskia mengelus pipinya yang kesakitan.

"Bentar lagi bel masuk, kamu mau belajar diatas meja aja?"

"Yang naikin aku keatas meja siapa?"

"Aku."

"Jadi yang harus nurunin siapa?"

"Turun aja sendiri!" Bimo berbalik hendak meninggalkan Zaskia.

"Bimoo, turunin!" Zaskia mengangkat kedua tangannya seperti anak kecil minta digendong.

"Manja banget sih!" Bimo menghampiri Zaski dan menurunkannya dari atas meja.

"Emang gak boleh manja sama pacar sendiri?"

"Boleh..." Bimo mengalah. Dia tak ingin membuat wanitanya itu kesal berkali-kali dengannya.

"Balik nanti kita jadi kan jalan-jalannya?" tanya Zaskia bersemangat.

"Katanya mau tidur aja dirumah, jadi aku antar kamu balik aja deh,"

"Kok gak jadi sih, aku kan tadi cuma bercanda." lirih Zaskia dengan wajah kecewa.

"Aku juga bercanda, hehe..."

"Iiiiiih, Bimooo!" rengek Zaskia. Melihat tingkah Zaskia yang seperti anak kecil, Bimo tertawa sejadi-jadinya. Bimo seolah tak melihat lagi Zaskia yang dia kenal sebagai cewek emosian seperti pertama kali mereka bertemu.

Fat Girl and Skinny BoyWhere stories live. Discover now