Pernyataan Cinta

106 10 0
                                    

Zaskia sudah siap dengan seragam lengkap dengan sepatu hitam yang biasa dia kenakan kesekolah. Sudah sepuluh menit, Zaskia menunggu Bimo menjemputnya namun Bimo tampaknya masih marah dengan sikap Zaskia kemarin. Mungkin Bimo kasar pada Dareen, tapi Zaskia tau itu adalah pertanda bahwa Bimo begitu peduli dan khawatir padanya. Saat bertemu Bimo nanti, Zaskia harus menyampaikan permohonan maafnya.

“Nungguin siapa?” suara itu langsung memecah lamunan Zaskia.

“Gak nungguin siapa-siapa.”

“Bareng gue yuk!” ucap Dareen.

“Tapi gue....” Zaskia ragu.

“Lo tenang aja, gue gak minta jawaban lo sekarang kok.” Dareen seolah tau apa yang sedang mengganggu pikiran Zaskia.

“Oke” Zaskia tersenyum tipis.
Zaskia masuk kedalam mobil Dareen setelah Dareen membukakan pintu mobil untuknya. Zaskia sedikit lega karena pagi ini Dareen membawa mobil, sehingga jarak diantara keduanya tidak begitu dekat. Zaskia mengakui jika dirinya hanya nyaman berada didekat Bimo saja.

“Pagi, guys!” Zaskia memasuki ruangan kelas dengan senyum yang terukir sempurna diwajahnya. Ternyata Bimo sudah sampai kesekolah lebih dulu darinya.

“Kok lo gak jemput gue sih?” Zaskia menghampiri Bimo yang tengah sibuk dengan ponsel androidnya.

“Bukannya lo udah ada yang nganter jemput ya sekarang.” Bimo masih sibuk dengan ponselnya. Mendengar jawaban Bimo, Zaskia terdiam sejenak.

“Ya kan biasanya gue bareng lo, gue nungguin loh tadi.” Ucap Zaskia.
“Buktinya lo dah nyampe, jadi masalahnya dimana?” sambut Bimo cuek.

“Ya gak ada masalah sih. Tapi....” belum selesai Zaskia dengan omongannya, Bimo bangkit dari kursinya dan berlalu meninggalkan Zaskia.

Zaskia tidak ingin lama-lama berada disituasi seperti ini. Dia harus segera meminta maaf agar suasananya menjadi cair seperti biasanya. Tak berselang lama, Bimo masuk kekelas. Zaskia tak ingin membuang-buang waktu. Zaskia langsung membuka obrolan.

“Bim!” panggil Zaskia.

“Hm” lirih Bimo.

“Gue mau ngomong!” ucap Zaskia.

“Hm” lirih Bimo. Bimo membolak-balik buku bacaannya.

“Gue serius, gue mau ngomong.” Zaskia merengek.

“Hmm” lirih Bimo.

“Kalau orang ngomong tu diliat, jangan ham hem ham hem doang” balas Zaskia kesal.

“Ya udah, ngomong cepetan!” perintah Bimo.

“Jadi, gue mau.....”

“Selamat pagi anak-anak. Kemarin Bapak ngasih tugas kan ke kalian. Kumpulkan dimeja Bapak sekarang!” Kedatangan Pak Reno secara tiba-tiba membuat Zaskia menghentikan obrolannya. Zaskia harus mencari kesempatan yang lain.

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa berhamburan keluar dari kelas. Ada yang menuju parkiran mengambil kendaraan, berjalan kaki, atau dijemput orang tua mereka. Bimo langsung berjalan dengan cepat menuju parkiran tanpa menoleh kearah Zaskia yang mengejarnya sambil memanggil-manggil namanya.

“Bim! Bim! Tunggu! Bim! Berhenti, Bim! Zaskia berteriak sambil berlari mengejar Bimo, namun tak ada respon dari Bimo sedikitpun. Setelah berlari cukup cepat, akhirnya Zaskia berhasil mendapatkan tangan Bimo dan menahannya agar berhenti.

“Gue bilang stop ya stop!” bentak Zaskia.

“Apaan lagi?”

“Kita gak bisa kayak gini terus, Bim. Oke, gue akuin gue kemarin salah udah marah sama lo, gue tau lo ngelakuin itu juga buat kebaikan gue. So, I’m sorry” Zaskia menyatukan kedua telapak tangannya dan menaruhnya tepat didepan dadanya.

“Gue udah maafin.” Ucap Bimo dengan ekspresi datar, lalu hendak pergi meninggalkan Zaskia.

“Lo tuh kenapa sih? Aneh banget.” Zaskia menarik tangan Bimo agar tak jadi pergi.

“Lo nanya gue kenapa? Gue juga gak tau gue kenapa, Kia. Yang gue tau, gue gak suka ngeliat lo akrab sama cowok lain. Gue gak suka ngeliat lo happy tapi bukan karena gue. Gue gak suka ngeliat lo diantar jemput sama orang lain selain gue. Dan...” Bimo menghela nafas. “Gue gak suka ngeliat lo pelukan sama Dareen dimotor kayak kemarin.” Bimo terdiam sejenak.

Zaskia masih menunggu hal apa yang akan Bimo katakan selanjutnya.

“Gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Tapi, gue gak mau maksain lo buat balas perasaan gue. Sialnya lagi, gue ngomong ini disaat lo udah jadi pacar orang lain.” Bimo pergi meninggalkan Zaskia sendirian dihalaman sekolah.

Zaskia masih memikirkan kata-kata yang keluar dari mulut Bimo barusan. Inilah yang Zaskia harap-harapkan sejak beberapa minggu terakhir. Tapi kenapa Bimo bisa berpikiran kalau dia dan Dareen berpacaran? Zaskia harus mengambil keputusan untuk masalah ini secepatnya.

Fat Girl and Skinny BoyWhere stories live. Discover now