Cinta diterima

106 9 0
                                    

Perjalanan dari mall kerumah Zaskia cukup jauh. Mau tidak mau, Zaskia sampai kerumah disaat hari sudah gelap. Hal inilah yang membuat ibu Zaskia khawatir, apalagi setelah mengetahui bahwa Zaskia tidak pergi dengan Bimo. Dari beberapa teman Zaskia yang dikenalnya, hanya Bimo satu-satunya teman pria Zaskia yang sangat dipercaya oleh ibunya.

"Yaah, hujan lagi. Mana deres banget, gimana mau cepat nyampe kalau begini," lirih Dareen kesal.

"Hati-hati! Jalanan didepan gak keliatan soalnya," ucap Zaskia sambil melihat kearah jalanan yang sudah tak terlihat jelas karena derasnya hujan.

Dareen menyetir mobilnya perlahan. Tak berselang lama setelah percakapan itu, mobil yang mereka kendarai tiba-tiba berhenti.

"Anjing!" Dareen memukul setir mobilnya karena kesal.

"Kenapa?" Zaskia yang hampir saja tertidur dimobil terkejut dengan suara makian Dareen.

"Ada ranting besar didepan yang halangin jalan kita."

"Terus gimana?" Zaskia bingung bercampur takut.

"I don't know. Kayaknya kita harus nungguin pengendara lain yang mau lewat supaya kita bisa minta bantuan mereka."Mata Dareen tidak lepas dari ranting pohon sialan yang menghalangi mobilnya.

"Emang gak ada jalan lain selain ini?" Zaskia mulai khawatir.

"No" Dareen menggeleng.

Zaskia dan Dareen terpaksa harus menunggu mobil lain yang lewat. Sudah jam 9 malam, namun tak ada tanda-tanda kendaraan akan melintasi jalan ini. Zaskia semakin ketakutan. Dia tak ingin terjebak semalaman didalam mobil bersama Dareen.

"Kia!" panggil Dareen yang memecah lamunan Zaskia.

"Iya?" Zaskia langsung mengalihkan pandangannya dari jendela ke wajah Dareen.

"Jadi gimana?" tanya Dareen.

"Gimana apanya?" tanya Zaskia yang berpura-pura tidak paham.

"You know I mean." Dareen menaikkan sebelah alisnya. Suasana hening sejenak, hanya terdengar suara hujan dan sesekali suara gemuruh disertai petir. "Gimana soal pertanyaan gue dua hari lalu. Lo mau nggak jadi pacar gue?" Dareen mengulangi pertanyaannya dua hari lalu.

"Gue....." Zaskia kebingungan. Dia tidak tau harus menjawab apa pada Dareen sekarang.

"Kalau lo nggak percaya, gue bakal buktiin kalau gue betul-betul suka sama lo." Dareen langsung membuka sit belt nya dan mendekatkan tubuhnya pada Zaskia. Tak ingin ini terus berlanjut, Zaskia mendorong tubuh Dareen.

"Lo mau ngapain?" tanya Zaskia dengan suara ketakutan.

"Gue mau buktiin sama lo." Dareen menarik tengkuk Zaskia mendekati wajahnya seperti hendak mencium Zaskia.

Plakk

Belum sempat Dareen menjalankan aksinya, telapak tangan Zaskia sudah mendarat lebih dulu kepipinya.

"Anjing! Lo pikir gue cewek apaan ha? Jangan mentang-mentang lo punya segalanya, lo bisa bertindak nggak sopan sama orang. Berarti benar ya, yang Bimo bilang selama ini kalau lo itu cowok brengsek dan gak bener." Zaskia meluapkan emosinya seketika itu juga.

Mendapat perlakuan itu, Dareen marah dan semakin tak ingin melepaskan Zaskia. Dia memegangi tangan Zaskia agar dia bisa melancarkan aksinya kembali.

"Lepasin gue! Lepasin gue! Dasar brengsek! Anjing lo, setan!" Zaskia mengeluarkan sumpah serapah dari mulutnya untuk pertama kalinya. Merasa tenaganya tak akan mampu melawan Dareen, Zaskia menggigit lengan Dareen sekeras mungkin.

Fat Girl and Skinny BoyWhere stories live. Discover now