Momen Sederhana Bersamamu

111 9 0
                                    

Bimo mengajak Zaskia pergi ke warung untuk makan bersama. Dia tau betul kalau wanita yang sedang bersamanya itu takkan bisa menolak apapun yang berkaitan dengan aktivitas yang membuat berat badannya terjaga atau malah semakin naik. Tapi itulah hal yang membuat Bimo merasa nyaman dengan wanita itu, Zaskia selalu menjadi dirinya sendiri meski sedang bersama orang lain.

"Mau nyobain punya gue gak?" Bimo menawarkan mie goreng miliknya pada Zaskia.

"Emang boleh?" Zaskia memastikan.

"Ya bolehlah. Kalau gue gak ngasih ngapain gue tawarin. Lagian lo daritadi kayanya pengen banget nyobain punya gue." Bimo mengunyah mie goreng dihadapannya dengan lahap.

"Nggak deh,..." Zaskia menyantap mie rebus miliknya dan menepikan mie goreng yang Bimo tawarkan padanya.

"Yakin?" tanya Bimo memastikan.

"Iya" jawab Zaskia singkat. Ini kali pertama bagi Zaskia menolak tawaran makanan dari Bimo. Bukan karena tak selera, tapi Zaskia ingin menjaga agar Bimo melihatnya sebagai orang yang doyan makan yang berakhir Bimo ilfeel padanya. Biasanya Zaskia tak pernah peduli dengan anggapan orang padanya, tapi ini berbeda dari biasanya.

"Oke" Bimo menyantap mie goreng miliknya sementara Zaskia menyantap mie rebusnya sambil melirik-lirik kearah mie goreng yang Bimo makan.

"Jadi, gimana dua hari tanpa gue disamping lo?" Bimo menghentikan makannya dan menatap kearah Zaskia.

"Seru,"jawab Zaskia sekenanya.

"Elleh, seru apaan. Kalau di sekolah seru, terus ngapain lo nyariin gue sampe sini"

"Kan gue bilang, gue cuma mau jengukin lo yang katanya sakit" ucap Zaskia menyindir Bimo.

"Enak aja bilang katanya, gue beneran sakit tau!" tegas Bimo pada Zaskia.

"Emang ada gitu orang sakit main futsal, sampe keringetan lagi" Zaskia menghentikan makannya lalu menghadapkan tubuhnya kearah Bimo, mata keduanya bertemu.

"Jadi ceritanya gini, gue sebenarnya semalam udah mendingan. Seharusnya gue itu masuk hari ini, tapi karena nenek gue udah bilang ke walikelas gue kalau gue gak masuk tiga hari, jadi gue libur aja deh. Sekalian gue juga udah lama gak main futsal bareng temen-temen gue dan baru sempat hari ini." Zaskia hanya menatap Bimo mencermati apa yang Bimo katakan padanya.

"Jadi, lo beneran udah sembuh kan?" Zaskia meletakkan punggung tangannya di dahi Bimo, lalu pindah ke pipi Bimo, tatapan keduanya bertemu saat Zaskia memegang pipi Bimo.

"Khawatir banget kayanya" Bimo tersenyum lebar sambil memperhatikan wajah bulat Zaskia yang khawatir dari jarak dekat.

"Apaan sih!" Plak... Zaskia menampar wajah Bimo.

"Aaaw!" teriak Bimo pelan.

"Lo ngapain nampar gue lagi gendut?" tambah Bimo sambil mengelus-elus pipinya dengan wajah memelas.

"Lo ngapain deket-deket ke muka gue?" Zaskia mengalihkan pandangannya dari Bimo.

"Kenapa? Gak boleh? Oh gue tau, lo pasti deg-degan ya muka gue yang tampan ini sedeket itu sama lo" ucap Bimo dengan pedenya.

"Nggak" Zaskia mengaduk-aduk mie rebus yang ada di mangkoknya.

"Kalau gak baper liat gue dong" pinta Bimo pada Zaskia.

"Males gue liat muka lo, bikin eneg tau gak" ucap Zaskia.

"Tuh muka lo merah banget kenapa?" Bimo menunjuk kearah wajah Zaskia.

"Masa sih?" Zaskia mengeluarkan cermin dari dalam tasnya dan memeriksa wajahnya.

"Nggak ada, apaan sih" Zaskia mendorong-dorong tubuh Bimo menandakan dirinya yang sedang salah tingkah dibuat Bimo.

"Hahahaaa" Bimo tertawa sekeras mungkin melihat Zaskia yang berhasil dibuatnya salah tingkah. Momen sederhana, tapi itu sudah bisa mengembalikan tawa Bimo yang hilang sejak lima tahun terakhir.

Fat Girl and Skinny BoyWhere stories live. Discover now