HTS

102 8 0
                                    

Zaskia duduk sendirian dikantin bersama minuman floridina kesukaannya. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Enam bulan menjalin kedekatan dengan Bimo, tapi Zaskia masih mempertanyakan perasaannya pada cowok kurus itu. Zaskia juga mempertanyakan perasaan Bimo padanya, tapi hal itu hanya menjadi pertanyaan-pertanyaan yang takkan pernah ditanyakannya pada Bimo. Apakah Bimo hanya menganggapnya teman, sahabat, orang yang dicintai, atau hanya sebatas ingin mempermainkan perasaannya saja biarlah menjadi kesibukan dipikirannya sendiri.

"Hei!" Ghea menepuk bahu Zaskia yang sedang duduk sambil minum minuman dingin di kantin.

"Hei! Ngagetin aja lo" Zaskia menoleh kebelakangnya.

"Sendiri aja buk," Ghea mengambil posisi duduk tepat didepan Zaskia.

"Ya sendirilah, mau sama siapa lagi?" tanya Zaskia.

"Teman sekelas mungkin?" jawab Ghea sekenanya

"Pada sibuk ngerjain tugas Pak Dewo, pada gak nyelesain dirumah mereka" Zaskia mengoyang-gaoyangkan botol minumannya.

"Berarti lo kategori siswa yang rajin juga ya?"

"Kadang-kadang"

"Cowok lo kok gak kekantin, belum siap PR juga dia?"

"Cowok gue? Siapa?"

"Yang sering bareng lo lah"

"Bimo? Yaelah dia bukan cowok gue kali" jawab Zaskia dengan nada malas

"Masa sih? Lo yang gak mau ngaku apa gimana nih? Oh gue tau, kalian backstreet ya?"

"Gak ada, emang gak pacaran Ghea?"

"Masa sih? Gue liat kalian itu udah kaya orang pacaran tau gak. Pergi bareng, pulang bareng, ketawa bareng, terlambat masuk bareng, udah soulmate banget tau gak. Emang setelah semua itu lo gak ngerasa kalau lo itu nyaman sama dia?" tanya Ghea penasaran

"Kalau ngomongin nyaman, ya gue nyaman sama dia. Tapi gue juga gak tau dia gimana sama gue, gak mungkin juga gue nanya duluan sama dia kan. Atau mungkin dia cuma mau mainin gue aja kali ya, bikin gue baper terus ditinggalin gitu aja" Zaskia mulai ragu dengan Bimo

"Kok lo jadi nethink gini sih, mungkin dia belum nemu momen yang pas aja kali. Gue yakin Bimo gak mungkin punya niat buruk kaya gitu sama lo" ucap Ghea meyakinkan

"Semoga aja yang lo bilang bener" Zaskia tersenyum

"Ya bener lah, one hundred percent gue percaya sama ketulusan Bimo sama lo" Ghea dengan penuh keyakinan mengatakannya

"Hmmm" Zaskia diam sejenak

"Emang status itu penting ya dalam hubungan?" lanjut Zaskia sambil memerhatikan wajah Ghea.

"Ya pentinglah, kalau lo gak punya status sebagai pacar dia lo gak punya hak untuk cemburu kalau one day dia deket sama cewek lain begitupun sebaliknya. Dan yang terpenting, kalau lo deket sama seseorang lama dan belum punya status, lo bisa aja ngebuat orang lain minder buat serius sama lo karena ngiranya lo lagi dekat sama orang lain." Jelas Ghea pada Zaskia dengan semangat.

"Thanks ya" Zaskia tersenyum.

Meski sudah berbicara dengan Ghea tentang isi hatinya, tetap saja hal ini mengganggu pikiran Zaskia. Setelah berbincang dengan Ghea, Zaskia merasa semakin banyak cabang-cabang pertanyaan yang ada dikepalanya.

Zaskia berjalan perlahan dan penuh ragu menuju kelasnya. Dengan semua kebingungan atas jawaban dari pertanyaannya, dia tak tau bagaimana cara untuk bersikap saat bertemu Bimo nanti.

"Darimana aja sih?" Bimo menarik tangan Zaskia untuk duduk disampingnya.

"Dari kantin" lirih Zaskia. Zaskia kemudian menatap wajah Bimo dengan tatapan sendu.

"Kok gak ngajak-ngajak" tanya Bimo

"Ngapain, kalau lo laper kan bisa jalan sendiri ke kantin" sambut Zaskia

"Iya, tapi kan beda. Kalau sama lo itu, rasa makanan di kantin itu kaya rasa makanan di cafe gitu" Bimo tertawa

Zaskia terdiam.

"Balik nanti langsung anterin gue ke rumah ya" ucap Zaskia

"Gak mau jalan kemana dulu gitu?" sambut Bimo

"Gue lagi gak pengen. Pengen istirahat aja, lagi gak enak badan soalnya" Zaskia memijit pelan tengkuknya.

"Oke. Tapi kalau gue udah nganterin lo sampai rumah, lo harus istirahat. Gue gak mau lo sampai sakit" ucap Bimo khawatir.

"Hmm" Zaskia mengangguk mengiyakan.

Bimo merasa ada yanganeh dengan sikap wanita disampingnya itu. Bimo merasakan kalau Zaskia bukantengah sakit, tapi mencoba berusaha untuk menghindarinya. Bimo mengingat-ingatkembali apakah dia melakukan kesalahan pada Zaskia tapi dia tak menyadarinya.Setelah merenung beberapa saat, Bimo merasa bahwa semua berjalan baik-baik sajahingga Zaskia kembali dari kantin. Apa yang terjadi di kantin? Hanya Zaskiayang tau jawabannya.

Fat Girl and Skinny BoyWhere stories live. Discover now