Semua Baik-baik Saja

95 10 0
                                    

Zaskia duduk sendirian dibangku halaman belakang sekolah, ada sebuah pohon disana yang membuat siapapun yang duduk disana merasakan kedamaian dan kenyamanan. Zaskia tak ingin menghabiskan waktu dan melelahkan otaknya dengan berpikir yang bukan-bukan tentang Bimo. Dia percaya bahwa lelaki itu tak akan menyakitinya seperti yang dia pikirkan selama ini.

"Mmmm," Zaskia mencium aroma nasi goreng dengan telur matasapi yang ada dalam kotak bekalnya. Dengan sangat berselera, Zaskia menyantap makanan yang dimasak oleh ibu tadi pagi untuknya.

"Enak banget kayaknya," Bimo datang dari arah belakang dan langsung duduk disamping Zaskia. Ada sesuatu yang disembunyikan dibalik tubuhnya yang dia genggam.

"Enaklah, kan yang masak nyokap gue. Kalau lo yang masak, kucing aja gak bakalan mau makan." Zaskia fokus menyantap makanannya tanpa melihat kearah Bimo.

"Gue ada sesuatu buat lo," ucap Bimo dengan semangat.

"Apa? Gombalan lagi?" Zaskia masih fokus dengan makanannya.

"Tadaaaa!" Bimo mengeluarkan es coklat yang dia sembunyikan sejak tadi.

Mata Zaskia terbelalak melihat minuman kesukaannya ada dihadapannya sekarang. Dengan sigap, Zaskia ingin mengambil minuman itu, namun usahanya gagal karena Bimo tak kalah cepat menjauhkannya.

"Eiiits, tidak ada yang gratis zeyeeng" Bimo mengedipkan sebelah matanya pada Zaskia.

"Berapaan?" tanya Zaskia sambil menatap minuman itu dengan penuh selera.

"Hahaha, emang gue jualan apa?"

"Terus?" tanya Zaskia pada Bimo, namun pandangannya tak lepas dari es coklat favoritnya. Air liur Zaskia rasanya sudah berkumpul dalam mulutnya saat membayangkan betapa segarnya minuman itu sampai ketenggorokannya.

"Lo harus ngasih gue nasi goreng lo itu!"

"Oke," Zaskia langsung menyerahkan nasi gorengnya yang hanya tinggal setengah pada Bimo.

"Tapi....," Bimo mengambil kotak bekal yang diberikan Bimo padanya.
"Tapi apaan lagi Bimo?" Zaskia merengek dengan wajah manjanya.

"Lo harus nyuapin gue sampai nasi gorengnya habis. Oke?" Bimo mengembalikan nasi goreng yang Zaskia berikan.

"Oke!" Zaskia menyetujuinya namun dengan wajah kesal. Dia tak ingin berlama-lama untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Zaskia menyuapi Bimo sampai nasi goareng bekal makan siangnya habis. Semua sudah masuk kedalam perut cowok yang ada dihadapannya itu. Bimo tersenyum senang, melihat wajah Zaskia yang masih kesal saat menyuapinya. Wajah bulat itu begitu lucu saat sedang merengek meminta sesuatu. Bimo begitu menikmati momen itu.

"Dah," Zaskia memasukkan suapan terakhir kedalam mulut Bimo.

"Emang beda ya, kalau gue makan lo yang suapin itu rasa makanannya bertambah enak gitu. Recommended banget buat jadi kebiasaan baru gue" Bimo mengunyah makanan yang ada dimulutnya dengan perkahan. Ini dia lakukan agar supaya Zaskia semakin tersiksa dengan rasa tak sabarnya menikmati minuman yang ada dalam genggamannya itu.

"Sesuai sama yang lo omongin tadi," Zaskia menadahkan tangannya kedepan Bimo.

"Nih!" Bimo memberikan bobba milk tea yang dia janjikan sebelumnya.
"Emmm, enak banget Bim. Lo beli ini dimana sih? Gak mungkin dikantin kan? Hebat banget kantin kita bisa jual minuman kaya gini?" Zaskia begitu menikmati minuman yang Bimo belikan untuknya.

"Gue beli diluar tadi. Gue ngerasa beberapa hari ini lo menjauh dari gue, jadi gue beliin ini buat lo. Kalau gue punya salah yang gue gak sadari maafin gue ya?" Bimo menatap wajah Zaskia dengan serius.

Menyadari hal itu, Zaskia menghentikan aktivitas minumnya. Zaskia meletakkkan minuman itu diantara dirinya dan Bimo, lalu menatap pria yang ada disebelahnya itu dengan senyum tipis.

"Baperan amat sih lu" Zaskia mendorong lengan kanan Bimo sambil tertawa.

"Hah?" Bimo keheranan.

"Lo gak punya salah sama gue. Mungkin lo ngerasa kaya gitu, karena emang guenya aja kali yaang bikin lo bingung. Sorry ya, beberapa hari ini mood gue jelek banget, bawaan PMS juga mungkin." Zaskia menenangkan Bimo yang sudah menyadari perubahannya beberapa hari ini. Sebenarnya perubahan sikap Zaskia bukan karena PMS atau hal lain, melainkan ingin menjaga hatinya agar tak terlalu mengharapkan Bimo.

"Gitu ya?" Bimo memastikan kembali bahwa apa yang dipikirkannya selama ini salah.

Zaskia mengangguk pelan." Udah yuk, kita balik ke kelas. Ntar kalau terlambat pelajaran Pak Reno, kita dihukum lagi. Gue udah bosen dihukum bareng lo sejak awal gue masuk sekolah"

"Masih diinget aja" Bimo menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Fat Girl and Skinny BoyWhere stories live. Discover now