34. 🐼

22.8K 2.3K 1.8K
                                    

Lova yang tengah rebahan di atas kasur sambil sesekali chatingan dengan Deon sembari stalking akun mantan harus dibuat kesal karena terus halusinasi kalau Kean berada di sampingnya dan memarahinya.

Mau ada atau tidak, Kean tetap saja membuatnya ketakutan.

“Nggak usah stalking mantan, anjing! Lo nggak kangen gue?!”

Tuh kan. Lova mengacak-acak rambutnya kasar karena lagi-lagi suara Kean menggema. Padahal Lova sangat yakin kalau Kean tidak ada di sini.

Duh, Lova seperti orang gila rasanya.

“Nggak kangen?! Oh, okey! Kalau gue pulang gue gantung lo di kamar mandi sekolah, biar jadi salah satu penunggu baru di sana. Dasar pacar sialan!”

Lova menggosok telinganya. Kepalanya menoleh, menatap bayang-bayang Kean yang ada di matanya tapi tidak ada di kenyataan. “Diam, Kak. Ganggu banget. Kamu belum mati terus jadi setan kan? Astaga!” Lova langsung menutup mulutnya.

Kenapa Lova baru kepikiran. Mengingat ia terus halusinasi sejak kemarin-kemarin, apa jangan-jangan ia ini tidak sekedar halusinasi, tapi melihat hantu Kean?

Lova langsung duduk. Ia memandang tubuh Kean yang tengah rebahan sambil terus mendumel dan memaki kelakukannya yang girang banget ditinggal Kean.

“Kak ...,” panggil Lova menggeser tubuhnya dekat Kean. Ia mengulurkan tangan menyentuh pipi laki-laki itu tapi seketika tubuh Kean menghilang. “Kalau kamu beneran udah nggak ada, aku maafin semua kesalahan kamu. Semoga Kakak tenang di alam sana. Jangan ganggu aku lagi ya. Nanti aku bakal ada masa berkabung selama enam bulan karena ditinggal pacar. Aku bakal pura-pura kangen sama Kakak. Jadi please jangan ganggu aku ya.”

Lova langsung menggelengkan kepala. Apa-apaan sih?! Ini kenapa dirinya kayak jadi orang gila seperti ini?!

Kalau Kean meninggal mana mungkin Aldi dan Yugo tenang-tenang saja.

Lova kembali merebahkan tubuhnya. “Duh, kak Kean di sana udah punya pacar baru belum ya. Aku pengen banget diselingkuhin, terus kak Kean lebih pilih selingkuhannya, dan akhirnya aku bebas deh.” Lova tersenyum sumringah.

“Aaa nggak sabar banget.” Lova mengigigit ujung bantalnya dengan kuat. Ia memukul-mukul kasur saking senangnya.

Kadang waktu Lova tidak menyangka jika bisa bebas dari Kean. Secara, selama ini Lova pikir itu mustahil, tapi nyatanya tidak. Kean pergi dari hidupnya.

Ting!

Ada satu pesan masuk. Lova langsung membacanya.

Setelah selesai, Lova duduk lagi, kali ini di pinggiran ranjang. Kakinya berayun beberapa kali sebelum akhirnya melompat dan menari berputar.

“Aaa! Akhirnya ada kabar kalau kak Kean punya gebetan di sana!” teriaknya girang. Ia lompat-lompat dan langsung merebahkan tubuhnya di sofa. “Aku cari pacar baru nggak ya?” monolognya.

Lova mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di dagu.

Sekali lagi bibirnya menyunggingkan senyum. Pesan tadi isinya foto Kean bersama perempuan lain, Yugo yang mengirimkan.

Satu hal pasti yang menggambarkan Lova saat ini. Senang. Ya, senang. Ia bersenandung dan acap kali berbicara sendiri tanpa tahu kalau kamarnya sudah dipasang alat sadap suara.

***

“Mau eskrim nggak?” Deon mengulurkan satu cone eskrim dan diberikan pada Lova.

Lova menerima saja dan kemudian mulai menikmati dengan wajah sedikit lesu. “Makasih, Deon.”

“Sama-sama.”

Aldi dan Yugo memutar bola mata. “Kalau Kean tau habis lo,” ucap Yugo sembari mengibaskan kerah seragamnya untuk memberikan hawa sejuk.

Prince of Devil [On Going]Where stories live. Discover now