14. 🐼

28.1K 2.8K 1.4K
                                    

🐼
Nulisnya dari jam 19.15 siapnya jam 22.37. Butuh perjuangan, Sayang. Jadi jangan lupa untuk vote dan komen ya, Cantik.

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Lova mengigigit bibir bawahnya. Ia ragu untuk membangunkan Kean di pagi hari ini. Sungguh, apa yang dia alami benar-benar membuat jantungnya berdegup dengan kencang. Panas dingin rasanya.

Lova tidak bisa mengontrol perasaannya sendiri. Jantungnya bertalu-talu saat membuka mata untuk pertama kali di pagi ini, wajah Kean lah yang tertangkap.

Hembusan napas yang terasa hangat menerpa wajahnya. Lilitan tangan Kean mengurung tubuhnya. Sementara tangannya sendiri memeluk leher Kean.

Hal itu benar-benar mampu membuat wajah Lova memerah bukan main. Ia sudah merasa punya suami saja. Apalagi ditambah Kean yang tidak memakai baju, itu sukses membuat Lova berpikir yang tidak-tidak.

“Kak Kean, bangun ....”

Mengguncang tubuh Kean dengan pelan Lova lakukan untuk membangunkan pria itu. Mencoba beberapa kali, Kean tidak kunjung bangun membuat Lova gusar.

Menurut tulisan di kertas yang terletak di atas nakas, jika cara pertama tidak berhasil maka lakukan cara kedua.

2. Elus rahang sama rambut gue!

Apa aku harus lakuin cara kedua?” gumam Lova tidak yakin. Sungguh, demi apapun. Perasaan Lova tidak menentu sekarang ini.

Sementara Kean sendiri tampak sangat pulas tidurnya. Pelukannya pada bantal guling pun tampak begitu nyaman. Entah bagaimana bantal guling itu bisa ada di pelukan Kean, padahal Lova masih ingat saat Kean membuang benda yang katanya tidak berguna itu dengan kasar tadi malam.

Kean bilang, dia lebih berguna dari pada bantal guling. Atas paksaan Kean pun, akhirnya Lova memeluk Kean.

“Kak Kean, bangun ....”

Tangan Lova bergetar. Ia mengusap rahang dan juga rambut Kean dengan pelan. Berharap laki-laki itu bangun ternyata hanya akan membuat patah hati. Kean tidak mau membuka mata.

3. Usap dada gue!

“Aku siram pakai air aja kali ya? Aku nggak mau usap dada Kak Kean,” gumam Lova hendak bangkit untuk mengambil air membuat Kean langsung mendelik tidak terima.

“Anjing! Lo kenapa malah mau nyiram gue pakai air hah?! Dasar babu nggak tau diri!” maki Kean misuh-misuh tidak terima. Selimut dia tendang dan dia langsung duduk dengan tatapan tajam pada Lova yang hanya bisa mengerjapkan mata menatap dirinya.

“Kak Kean udah bangun?” tanyanya kembali duduk di dekat Kean.

Kean menatap horor pada Lova yang mendekatkan bibir pada wajahnya. “Anjir, masih pagi, Va. Jangan gatel!”

Lova menggaruk tengkuknya. “Tap—”

“Oh iya. Gue lupa. Lanjutin gih. Lo udah gosok gigi kan?” Kean tersenyum miring setelah mengatakan itu. Kepalanya condong mendekati wajah Lova. “Ayo cium gue!”

Prince of Devil [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang