Chapter 48 : Love or obsession?

51.9K 5.9K 314
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😂 biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Mata Sera mengerjap, dengan mata menyipit ia mengedarkan pandangan ke sekitar. Perlahan ia bangkit sembari memutar ingatannya sebelum berakhir di tempat ini.

Menurunkan kaki, menatap nanar semua bingkai foto yang terpasang di dinding kamar ini. Ia beranjak dari ranjang, melangkah maju— mengamati foto-foto disana. Puluhan foto kebersamaannya dengan Lukas, sejak Lukas datang ke keluarga Fazio hingga sebelum dirinya menikah.

Air mata menetes, Sera tidak menyangka Lukas menyayanginya hingga segila ini. Pamannya merasa kehilangan dirinya setelah ia menikah dengan Zola. Membuat kewarasan Lukas tidak bekerja dengan baik, hingga Lukas tega melakukan segala cara demi memuaskan apa yang pria itu inginkan.

Curiga? Sama sekali tidak jika dirinya tidak membaca email masuk ke tablet Lukas. Pamannya sedari dulu memang bersikap demikian. Perhatian, penyayang, mengasihinya. Tentu saja Sera tidak pernah menduga hal ini.

Pintu terbuka, Sera dan Lukas saling beradu pandang. Sera menatap Lukas penuh kekecewaan, sedangkan Lukas mencoba bersikap tenang walau ekspresinya dipenuhi kegelisahan. Lukas takut jika Sera membenci bahkan menjauhinya setelah mengetahui perbuatan buruknya selama ini.

Berjalan mendekat, matanya terus terpusat pada wajah Sera yang sekarang dipenuhi air mata.

"Berhenti!" Sera mengambil salah satu bingkai foto dan melemparnya tepat dihadapan Lukas.

Lukas menghentikan langkah, menurunkan pandangannya— menatap bingkai foto dirinya dan Sera kini pecah.

Menaikkan pandangan kembali untuk menatap Sera, "Aku melakukan semua ini karena mencintaimu, Sera." Ujar Lukas sedikit tercekat, ia tidak suka melihat Sera bersedih seperti sekarang.

"Omong kosong! Itu bukan cinta!" Teriak histeris dari Sera. "Bahkan kau tega ingin melenyapkan anakku, Lukas!" Sera tidak menyangka jika Lukas mampu menutupi hal keji tersebut. Padahal selama ini Lukas terlihat menyayangi calon bayinya.

"Aku minta maaf, aku menyesal sudah melakukannya." Lirih Lukas berkata penuh keseriusan.

Setelah kejadian itu, kebersamaannya dengan Sera membuat dirinya menyesal sudah bertindak seperti demikian. Dengan mata kepalanya sendiri, Lukas menyaksikan bagaimana Sera menyayangi Bunny dan begitu mengharapkan kehadiran Bunny di dunia ini. Ia tidak bisa membayangkan jika saat itu Sera benar-benar keguguran, mungkin Lukas tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika sampai Sera terpuruk karena kehilangan Bunny.

"Kau gila!" Sera melepas beberapa bingkai disana, membantingnya dengan serampangan.

Tubuh Sera luruh ke lantai, bersandar ke dinding. Terdengar suara tangisan yang memilukan, membuat siapa saja yang mendengarnya ikut tersayat. Julia sudah menceritakan segalanya. Rasanya ingin tidak percaya jika Lukas yang bertanggung jawab atas semua kejadian ini. Lukas telah menyebabkan kesalahpahaman pada dirinya, bahkan Zola sekarang dalam situasi sulit karena Lukas.

SerafinaWhere stories live. Discover now