Chapter 23 : Non bene

63.1K 8K 682
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😚 biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

"Tidak di angkat." Dante berbicara pada Julia.

Matahari mulai meninggi, seharusnya mereka kembali ke Roma sejak dua jam yang lalu karena Zola memiliki jadwal yang padat hari ini.

Dante dan Julia berdiri didepan pintu kamar Zola, sudah mengetuk pintu kamar tersebut tapi tidak ada jawaban dari penghuni kamar.

"Apa kita minta pihak hotel agar mereka membuka kamar ini?" Ujar Dante.

"Tapi jika Signore marah karena sudah lancang bagaimana?" Gumam Dante kemudian.

Julia bergeming, berekspresi datar dengan rahang mengetat. Tidak menghiraukan kepanikan Dante. Semalam saat ia masuk ke dalam kamar ini, Zola tidak berada di dalam kamar. Tentu ia kebingungan dengan hal tersebut.

Julia sampai menunggu kedatangan Zola hingga menjelang pagi. Pria itu sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya. Rencana yang telah ia susun sedemikian rupa gagal dan hancur berantakan.

"Apa Zola memilih pergi ke club? Mencari wanita hiburan disana untuk menyalurkan hasrat?" Seru Julia dalam hati. Rasanya tidak mungkin jika Zola demikian.

Dante dan Julia menarik atensi, keduanya menoleh secara bersamaan ketika mendengar pintu kamar lain terbuka. Keduanya melihat Zola keluar dari kamar tersebut. Kamar itu tepat berada di samping kamar Zola.

Tentu Dante dan Julia kebingungan kenapa Zola keluar dari sana. Apalagi Zola bertelanjang dada, hanya mengenakan celana panjang. Dan, wajah Zola terlihat panik.

Julia mengamati dengan seksama begitu Zola tiba di dekatnya. Terlihat kacau dengan rambut acak-acakan. Tubuh pria ini penuh cakaran, bahkan masih terdapat darah mengering di dada dan bahu Zola.

"Signo...," Sapaan Dante terputus.

"Dante, ikut aku." Sela Zola dengan cepat.

Zola melirik Julia, "Kau tidak perlu ikut." Ia berkata dengan datar penuh penekanan.

Dante mengekori Zola ke kamar itu. Dante sendiri tidak tahu itu kamar siapa. Apa mungkin Zola pindah ke kamar tersebut karena kamar sebelumnya memiliki problem?

"Dante, kau panggilkan dokter." Ujar Zola begitu masuk ke dalam kamar.

Dante mengedarkan pandangan ke sekitar. Ada seseorang yang tidur di ranjang. Seseorang yang ia yakini adalah perempuan. Sedang tidur menyamping, membelakangi pintu masuk. Punggungnya terlihat polos karena hanya selimut yang menutupi tubuh perempuan itu.

Zola menghalangi pandangan Dante. "Telepon dokter sekarang." Ulang Zola. "Dokter wanita." Tambahnya.

"Si." Jawabnya sedikit tergagap. Dante lantas mencari kontak dokter yang ada di internet. Terlalu lama jika meminta tolong pihak hotel. Ia melakukan panggilan dan meminta dokter tersebut untuk kemari.

SerafinaWhere stories live. Discover now