Chapter 31 : 2 months later

51.6K 5.7K 326
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😂 biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

2 bulan kemudian.

Dedaunan berubah menjadi merah dan kecoklatan. Tanaman-tanaman banyak yang meranggas karena kurangnya pasokan sinar matahari untuk fotosintesis. Suasana tampak lebih gelap karena berkabut. Pertanda telah memasuki musim gugur.

Wanita yang sebentar lagi memasuki usia 24 tahun tersebut sedang berdiri di depan balkon, menatap pemandangan dibawah sana. Hari berlalu begitu cepat, tidak terasa pernikahannya dengan Zola hampir berjalan 4 bulan.

Kecelakaan yang pernah Sera alami tepatnya 3 bulan usia pernikahannya dengan Zola. Ia tidak memiliki ingatan apapun setelah melewati 3 bulan itu. Sera hanya mengikuti takdir yang telah digariskan oleh Tuhan padanya.

Apakah ia akan hidup bahagia setelah berhasil mengubah takdir kematiannya?

Sera tersadar dari lamunannya kala seseorang meletakkan long coat ke pundaknya. Zola memeluk dari belakang, dari posisinya ia mengecup pipi Sera.

"Selamat pagi." Zola menyapa Sera.

"Pagi." Sera mengusap lengan Zola yang melingkari perutnya.

"Ayo masuk. Disini dingin, Sera." Zola menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Sera.

"Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu. Mandilah." Ujar Sera pada Zola.

"Sebentar lagi." Zola membalikkan tubuh Sera agar menghadap padanya. Tangannya terulur menyentuh sisi wajah Sera, netranya menatap lekat wajah Sera yang sudah dipenuhi riasan. "Masih pagi, kenapa sudah berias?"

"Mungkin supaya kau tidak terpesona dengan wanita lain." Sera mencoba tersenyum.

"Mana mungkin aku terpesona dengan wanita selain dirimu." Zola mendaratkan ciuman ke bibir Sera.

Sera pun membalas ciuman Zola. Keduanya berpagutan mesra ditemani cuaca berkabut dan udara dingin dipagi hari yang cukup menusuk.

Menyudahi ciuman, lalu ibu jarinya mengusap bibir Sera yang basah karena ulahnya. "Aku selalu mencintaimu." Tutur Zola.

Sera hanya menjawabnya dengan sebuah senyuman manis.

"Aku mandi dulu." Setelah mengecup kening Sera, Zola membalikkan badan untuk menuju kamar mandi.

Senyum Sera luntur, menatap sayu pada punggung Zola yang baru saja masuk ke dalam kamar mandi. Sera menyiapkan pakaian Zola, setelahnya menuju ruang makan.

"Selamat pagi, Ma'am." Julia bangkit dari duduknya, menyapa Sera dengan sopan, namun berekspresi datar. Kebetulan ia juga baru tiba dan melihat Sera menuruni tangga.

Sera menjawab kesopanan Julia hanya dengan anggukan. Ia melanjutkan langkah menuju meja makan. Seharusnya Julia sudah diberhentikan sejak 2 bulan lalu. Namun, karena terjadi insiden yang tidak terduga— Julia masih bertahan dari posisi sebagai pengawal Zola.

SerafinaWhere stories live. Discover now