Chapter 27 : Chit Chat

62K 6.7K 108
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😂 biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Matahari sudah menampakkan diri, pancaran sang mentari pagi menghapus titik-titik embun pada dedaunan, menghangatkan setiap tubuh insan dari udara yang dingin.

Bola mata berwarna cokelat gelap itu terbuka, mengedarkan pandangannya ke sekitar. Ini bukan kamarnya, tapi kamar Zola. Sera tidak ingat pukul berapa mereka tiba di rumah, ia terlelap dipangkuan Zola setelah puas memanas-manasi Julia.

Seketika Sera menurunkan pandangan, menyingkap selimut untuk meneliti tubuhnya. Ia masih mengenakan dress yang sama dengan apa yang dikenakannya terakhir kali.

"Aku tersinggung atas reaksimu barusan, Sera." Zola sedang mematut diri didepan cermin, bersiap untuk mengawali akvitas hari ini.

"Siapa tau kau memanfaatkan kesempatan saat aku terlelap." Sahut Sera menanggapi.

Sera bangkit, dalam posisi duduk diatas ranjang— menurunkan kakinya. Menatap Zola dengan seksama. Pria yang hampir menikah dengannya dua bulan ini, berpenampilan rapi dengan celana kain berwarna hitam, kemeja putih dan jas berwarna senada dengan celana yang dikenakan. Rambut dengan tatanan konvensional yang disisir kebelakang. Pembawaan Zola terlihat elegan dan tentu saja sangat menawan.

Mengedipkan mata beberapa kali ketika wajah Zola memenuhi penglihatannya. Sera termenung hingga tidak sadar Zola sudah di hadapannya.

"Melamun? Terpesona padaku?" Celetuk Zola masih dalam posisinya, menundukkan wajah— dalam jarak dekat mengamati wajah bangun tidur wanita cantik ini.

Sera meletakkan telapan tangan diwajah Zola, lalu mendorongnya agar sedikit menjauh. Tangan Sera menyentuh wajahnya sendiri seperti meneliti, tidak lucu jika ada kotoran mata atau yang lainnya.

Mengibaskan rambut ke belakang, "Terpesona denganmu?" Menjeda perkataannya, "Jangan terlalu percaya diri." Elak Sera.

Zola tersenyum tipis, ia duduk disebelah istrinya. Sera pun memekik ketika tubuhnya melayang kemudian berpindah ke pangkuan Zola.

"Diam atau pakaianku akan kusut." Ujar Zola karena Sera berontak dari pangkuannya.

"Jangan seperti ini, kau membuatku mati gaya saja." Protes Sera yang cukup salah tingkah berada diposisi ini.

"Padahal kemarin kau merengek minta dipangku." Balas Zola dengan santai.

"Beda. Itu karena aku memiliki niat terselubung." Jujur Sera yang meyakini jika Zola tidak bodoh untuk menyimpulkan perkataannya.

"Lalu apa masalahnya jika kita bermesraan seperti sekarang?" Tanya Zola kemudian, tangannya terulur mengusap pipi Sera.

"Aku belum terbiasa." Sera sendiri juga tidak mengira jika sosok Zola seperti ini ketika jatuh cinta. Pria ini tidak jaim, apalagi setelah pernyataan cinta dan berhubungan suami istri dengannya, Zola selalu ingin berinteraksi non verbal sekedar bergenggaman tangan atau berpelukan.

SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang