Chapter 4 : Faint

86.8K 10K 493
                                    

Jangan lupa vote dan wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen wkwk.


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

"Si, Ayah." Sera sedang mengobrol dengan ayahnya melalui telepon.

"Apa kau sakit, Sera? Suaramu terdengar aneh, tidak bersemangat seperti biasanya."

"Tidak, Ayah. Aku baik-baik saja." Bohong Sera.

"Jangan lupa mengkonsumsi vitamin yang ayah berikan. Ayah tidak ingin kau sakit, Sera." Tutur Mario, ia memang begitu perhatian pada putri semata wayangnya. Sedari Sera bayi hingga sekarang, perlakuannya tidak berubah— meski Sera telah menikah.

"Si, Ayah." Jawab Sera seadanya.

Semenjak ia menikah dan hidup bersama Zola, ayahnya memang cukup sering menelepon— sekedar bertanya kabar atau mengobrol hal random lain.

"Baiklah, salam untuk suamimu. Bye, Amore." Pamit Mario.

"Bye, Ayah."

Sera melanjutkan kegiatannya. Sedari pagi hingga siang, Sera hanya mengurung diri dikamar— duduk didekat jendela seraya menatap kosong pemandangan dibawah sana.

Sera terus berkutat dengan pikirannya, pengakuan Julia hamil akan terjadi dua bulan ke depan— itu tandanya, tidak lama lagi Zola dan Julia akan tidur bersama hingga menghasilkan janin.

Air mata kembali menetes, membayangkan jika Zola tidur dengan wanita lain— menyentuh wanita lain begitu menyesakkan.

"Sial!" Ia menghela napas seraya mengumpati dirinya sendiri.

Sera bukan wanita tegar, tidak secepat itu untuk berubah. Hatinya terlalu rapuh, jiwanya masih terguncang untuk dipaksa menerima kenyataan ini.

Sejauh mengenal Zola sebelum menikah, pria itu tidak pernah terlihat memiliki hubungan dengan wanita. Maka dari itu, Sera begitu memuja sosok Zola. Ternyata kriteria idaman Zola adalah wanita seperti Julia. Mandiri, tangguh, pemberani— Sera jelas tidak memiliki semua sifat itu.

Ia akan menguatkan hati hingga saat itu tiba— saat dimana hubungan Zola dan Julia terbongkar. Setelah itu, ia akan mengajukan perceraian.

Keluarganya dan keluarga Zola adalah keluarga yang cukup berpengaruh, jika mengajukan perceraian sekarang— tentu dirinya yang di cap buruk oleh masyarakat. Lagipula, tidak ada bukti kuat untuk dijadikan alasan pengajuan perceraian.

Mungkin, Sera bisa mengubah takdir dengan menjauhkan Julia dari Zola. Julia memang prajurit terpilih, tapi jika meminta bantuan ayahnya untuk menyingkirkan Julia— ayahnya mungkin bisa membantunya walau dengan cara licik, seperti menyuap atasan Julia agar menggantikan posisi Julia dengan prajurit lain.

Sera tidak ingin melakukannya. Ia memang berencana menjalani kehidupan lebih baik lagi dari sebelumnya, kecuali berusaha mendapatkan cinta Zola. Sera ingin menjadi sosok wanita yang tidak manja, tidak cengeng dan lebih mandiri.

Cinta tidak bisa dipaksakan.

Selama ini dirinya terlalu egois dan dibutakan oleh cinta, berharap Zola melabuhkan hati padanya. Mungkin takdir cinta ini tidak akan berubah, walau Tuhan memberikan kesempatan kedua untuk menjalani kehidupan sekali lagi.

SerafinaWhere stories live. Discover now