KELUARGA BESAR AREZ

Start from the beginning
                                    

Elina tertawa sumbang ketika mengingatnya. Kini dia hanya sendirian di sebuah kafe sambil membayangkan betapa menyedihkan nasibnya.

"Setelah semua pengorbanan gue, pernikahan gue malah dibatalin sama calon suami gue sendiri. Gue pikir dengan menikahnya Aiy, Arsha bakal balik perhatiin gue karena dia gak akan punya kesempatan lagi Ternyata gue salah. Justru sebaliknya, pernikahan gue malah batal. Lebih buruk," gumam Elina.

Gadis itu hanya duduk dengan kopi di depannya sambil menerawang kosong. Elina sungguh tidak memiliki semangat hidup lagi. Matanya membengkak karena menangis. Kenapa Elina seperti mengemis cinta pada Arsha?

Dulu, Arsha lah yang selalu mengikutinya, mengajaknya ke sana, ke sini, ke mana-mana berdua. Arsha selalu memperhatikannya. Malah, dulu Elina yang menghindar dari Arsha, hingga berpacaran dengan ketua OSIS sekolahnya dan membuang Arsha begitu saja. Jika Elina tau Arsha sangat berpengaruh di hidupnya, mungkin saat itu Elina tidak akan mungkin melepas Arsha.

Drrttt ... drrttt ... drrttt!

Elina melirik ponselnya yang tergeletak di meja. Ada sebuah panggilan dari bunda Arsha, Gina. Sebenarnya Elina tidak ingin mengangkat panggilan tersebut, tapi selama ini Gina yang sangat memperdulikan dirinya.

"Halo, Tante," sapa Elina lemah.

"Halo, Sayang. Kamu di mana?"

"Lagi di kafe, Tante. Kenapa?"

"Elina, Tante minta maaf. Tante benar-benar tidak bisa membujuk Arsha untuk kembali dengan kamu lagi. Dia bersumpah tidak akan menikah dengan siapa pun, kecuali Aiy."

Elina hampir menangis mendengarnya. Oh, bukan hampir. Air matanya kini sudah turun tanpa diminta. "Iya, Tante. Itu hak Arsha. Kalau Arsha gak mau nikahin Elina, Elina sudah menerima semuanya dengan lapang dada."

"Maafkan Arsha yang selama ini nyakitin kamu, ya. Tante harap kamu bisa menemukan pasangan yang baik, yang bisa menerima kamu dan mendampingi kamu sepenuhnya."

Elina hanya tersenyum bersama air matanya yang semakin turun. "Gak apa-apa, Tante. Udah Elina maafin. Makasih juga doanya. Elina kirim salam terakhir buat Arsha, ya."

"Iya, Sayang. Sekali lagi Tante minta maaf, ya. Tante gak bisa paksa Arsha nikah sama kamu."

"Gak apa-apa, Tante. Kalau gitu, Elina tutup dulu teleponnya. Elina mau pulang."

"Iya, El. Hati-hati. Salam buat tante Rose."

"Iya, Tante."

Elina menutup sambungan teleponnya. Dia menatap nanar benda pipih itu. "Segitu cintanya kamu sama Aiy? Apakah kamu gak bisa mencintai aku sedalam kamu mencintai dia?"

Air mata Elina semakin deras mengalir. "Inikah saatnya gue menyerah pada semuanya?"

🌱🌱🌱🌱🌱

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Where stories live. Discover now