VIII [Hole (3)]

8.4K 1.2K 13
                                    

ఇ ◝‿◜ ఇ

⚠️TW⚠️ disgusting

ఇ ◝‿◜ ఇ

Happy Reading

ఇ ◝‿◜ ఇ

Gavin dan L sudah berada di parkiran. Parkiran adalah tempat terdekat untuk masuk ke hutan. Sebelumnya L sudah memperkirakan jarak antara jalan masuk lewat parkiran dengan pintu yang terkunci. Tujuan mereka saat ini adalah menuju pintu itu.

L dan Gavin berjajar jalan menuju hutan. Pohon-pohon menjulang dengan tinggi sampai cahaya matahari pun hanya masuk melalui celah kecil saja. Sekitar tiga menit, mereka sampai di pintu itu. L membungkukkan dirinya, ia melihat ada jejak sepatu dengan ukuran dan model yang berbeda. Berarti kesaksian Gavin benar, Arlo dan Farrel masuk ke dalam hutan.

Jejak sepatu itu tidak terlalu jelas bentuknya. Tetapi ia yakin bahwa ini dua model sepatu yang berbeda. Mereka pun mengikuti jejak sepatu itu tanpa menimbulkan jejak lainnya dari sepatu mereka. Perlahan-lahan mereka ikuti, jejak sepatu itu mulai pudar dan tidak terlihat lagi. L menduga bahwa jejak sepatu itu terhapus karena kemarin hujan.

Karena sudah mustahil untuk mengikuti jejak sepatu, L berpikir bahwa jalan satu-satunya adalah mencari tanah yang berbeda. Kesaksian Gavin adalah bahwa Arlo menutupnya dengan penutup besi. Jadi mereka mencari penutup besi yang menempel pada tanah.

"Kita berpencar ya. Jangan lupa kasih tanda di pohon," suruh L.

L mengeluarkan sebuah kapur berwarna hijau neon dari dalam tasnya. Ia mematahkannya menjadi empat bagian. Ia memberi Gavin salah satunya.

"Tandain pakai ini. Telpon gue kalau nemu sesuatu!"

Gavin mengangguk, ia mulai jalan berpisah dengan L. L pergi ke arah kanan, sedangkan Gavin pergi ke arah kiri. Baru saja L melangkah sebentar, teleponnya berdering. Ia segera mengangkatnya.

"Gue udah dapet kuncinya," ucap E.

"Gue juga lihat si Arlo udah pulang pakai motornya. Aman," lapor M.

"Susul gue ke hutan, kita berkumpul dulu. Setelah itu berpencar," suruh L.

"Baik," jawab M dan E bersamaan.

L menutup teleponnya. Ia segera pergi ke parkiran untuk menemui temannya. Bisa saja mereka langsung berpencar di dalam hutan, tetapi ia harus memberitahu apa rencananya saat ini dan menyerahkan kapur yang ia punya.

Sesampainya di parkiran, sudah terlihat kedua temannya yang baru saja datang.

"Kalian cari tanah yang berbeda. Gavin bilang kalau Arlo menutupnya pakai penutup besi. Rasakan besi itu saat kalian berkeliling." L mengarahkan mereka. Ia memberikan sebuah kapur, "Pakai ini untuk tandain di pohon, kita harus saling berkabar selang satu jam."

M dan E mengangguk. Mereka bertiga berpencar ke dalam hutan. Hutan itu sangat luas dan tidak memungkinkan jika menemukannya bersama-sama tanpa berpencar.

L berjalan hati-hati untuk bisa merasakan penutup besi yang diberi tahu oleh Gavin. Sebelumnya Gavin menghubunginya untuk pulang ke rumah karena orang tuanya sudah mencari dirinya, dia meminta maaf terus-menerus karena tidak bisa menolong mereka. L pun mengizinkan Gavin untuk pulang dan berterimakasih atas kesaksiannya.



***


Cassiopeia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang