XXI [La Pittura (2)]

7.1K 988 1
                                    

ఇ ◝‿◜ ఇ

Happy Reading

ఇ ◝‿◜ ఇ

Kai menunggu temannya di luar mobil, ia menyenderkan dirinya di mobil itu sambil memainkan ponselnya. Sudah terlihat banyak portal berita yang memberitakan bahwa lukisan itu hilang.

"Oi."

Sebuah panggilan itu membuatnya teralih. Memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku saat melihat Ace keluar dari mobilnya yang terparkir di depan mobilnya. 

"Keenan dimana?" Kai sudah tahu jika Ace akan menjemput Keenan, tidak mungkin Keenan harus menunggu jadwal bus yang akan datang. 

"Masih di dalam mobil. Tidur lagi," dengkusnya.

"Beneran seret dia?" tanya Kai.

"Sembarangan lo."

Kai pikir ancamannya benar-benar dilakukan. Ketika ia mengintip dari jendela mobilnya, terlihat Keenan sedang tertidur sambil memeluk bantalnya dengan erat.

Seperti anak bayi.

Pas sekali motor Rio baru sampai sambil membawa satu penumpang. Mereka berdua turun dan menghampiri Kai dan Ace yang sedang berdiri di samping mobil. Aludra ikut melihat apa yang Kai lakukan di jendela mobil. 

"Gemas," gumam Aludra. Ia baru menyadari bahwa Keenan sangat menggemaskan jika sedang tertidur seperti itu.

"Lo baru sadar dia gemas?" tanya Rio.

Aludra mengangguk.

"Mukanya aja yang menggemaskan, tapi sikapnya berkata lain," cibir Kai.

Oke. Aludra juga menyadari hal itu.

Ace membuka pintu mobilnya dan merebut bantal yang sejak tadi Keenan peluk. Ia memukulnya menggunakan bantal itu. "Bangun lo!" sentaknya.

"Iya iya." ucap Keenan mengucek matanya beberapa kali supaya matanya terbuka.

Mereka berlima pun berjalan masuk ke dalam museum itu. Kai menunjukkan kembali kartu identitasnya kepada polisi itu dan diijinkan masuk. Polisi yang berada disana sudah tidak sebanyak saat ia datang.

Aludra merasakan sesuatu yang janggal di dalam hatinya. Ia ragu untuk menanyakan ini kepada mereka atau tidak. Pada akhirnya, ia pun menanyakan hal tersebut.

"Emangnya kita gapapa selidiki ini? Maksud gue 'kan berada di luar sekolah," tanya Aludra. Setahu dirinya kelompok mereka dibuat hanya untuk menyelidiki sesuatu di dalam sekolah.

"Kata Ayah gue gapapa. Asalkan kita tidak menyebutkan nama tim dan nama sekolah kita," jawab Ace membuat Aludra termangut.

"Kasusnya apa?" tanya Rio.

"Kasus hilangnya lukisan. Lukisan Andromeda," jawab Kai.

Kai menjelaskan secara detail apa yang terjadi, seperti ayahnya yang menjelaskan padanya. Mereka mengangguk mengerti, mereka berinisiatif untuk pergi ke ruang CCTV. Hal pertama yang harus dilakukan. Kai meminta salah satu petugas polisi untuk mengantarkan mereka ke ruangan tersebut.

Sampailah mereka disana. Petugas polisi berkata bahwa penjaga di ruang CCTV di jam terjadinya pencurian, ia pingsan. Ia tidak tahu faktor apa yang membuatnya pingsan.

Rio menghampiri penjaga itu untuk menanyakan beberapa hal. "Boleh saya bertanya sesuatu? tanyanya sopan.

"Silakan," ucap penjaga itu tersenyum.

"Bapak bisa ceritakan kronologi sebelum Bapak pingsan tadi?"

Penjaga itu berdeham. "Saya sedang melihat CCTV di lantai dua. Lalu saya merasa tiba-tiba pusing, setelah itu saya pingsan begitu saja," jawabnya.

Cassiopeia ✔️Där berättelser lever. Upptäck nu