Chapter 27 : Chit Chat

Mulai dari awal
                                    

"Biasakan." Tuturnya dengan lembut. "Tidak hanya hati, jiwa dan raga kita juga sudah bersatu. Dengan kenyataan ini, seharusnya tidak ada lagi kecanggungan, batasan atau yang lainnya antara kita." Zola ingin melabuhkan bibirnya ke bibir Sera namun—

Sera memundurkan wajah dan tangannya membekap bibir Zola, "Jangan menciumku, aku belum mandi."

Zola menyingkirkan tangan Sera yang membekap mulutnya. "Tidak masalah, kau justru lebih cantik dan menggoda jika bangun tidur seperti ini."

"Pembohong." Cicitnya. Sera merapikan poni yang menutupi dahi, berdehem kecil sebelum berkata, "Apa menurutmu aku cantik?"

Zola mengangguk cepat, "Kau cantik, sangat cantik." Sera memang cantik, ia tidak perlu berbohong ketika ditanya demikian.

Sera mengulum senyum, tentu saja cukup salah tingkah dipuji cantik oleh Zola. "Tapi diluar sana banyak yang cantik, kau berlebihan."

"Mungkin karena aku mencintaimu— membuat mataku selalu terpukau dengan semua yang ada di dirimu, parasmu dan keindahan lainnya." Zola berkata dengan santai namun penuh kejujuran.

"Apa kau yakin— kau tidak pernah memiliki pengalaman mencintai atau menjalani hubungan dengan wanita lain sebelum ini?" Celetuk Sera bertanya.

Zola menggeleng polos, "Kenapa?"

"Kau terlihat berpengalaman. Mulut manismu seperti sudah biasa mengatakan rayuan, rayuan yang bisa membuat wanita melayang dan berbunga-bunga." Sera menyipitkan mata ketika berkata.

Zola tersenyum tipis, "Apa kau juga melayang dan berbunga-bunga sekarang?"

"Mungkin."

"Semua yang keluar dari mulutku bukan rayuan. Yang aku ucapkan adalah kebenaran, Sera." Tutur Zola, tidak sedikitpun berniat merayu.

"Terserah kau saja. Sekarang minggir, aku mau mandi." Sera menyudahi pembicaraan. Mereka harus segera ke meja makan dan Sera belum membersihkan diri.

"Bisa jalan? Perlu digendong?" Tanya Zola yang tidak menahan Sera lagi.

"Bisa." Jawabnya singkat. Ia melangkah pelan, tentu saja jalannya masih sedikit aneh. Ini karena Zola yang bertingkah kesetanan. Menggaulinya berkali-kali hingga menjelang pagi.

Zola menghalangi Sera yang ingin keluar dari kamarnya. "Kemana?"

"Ke kamarku." Jawab Sera sembari menatap Zola yang berada di hadapannya.

"Mandi disini. Mulai hari ini dan seterusnya kita satu kamar. Aku akan meminta pelayan memindahkan barang-barangmu kemari." Tanpa mendengar jawaban Sera, Zola keluar dari kamar untuk mencari pelayan agar memindahkan barang-barang Sera ke kamarnya.

Sera berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Senyum mengembang terbit dari bibir Sera. Kenapa harus menolak atau jual mahal ketika Zola memintanya tidur di kamar ini? Mereka suami istri, Zola terbukti tidak mengkhianatinya dan Zola juga sudah mencintainya.

Begitu keluar dari kamar mandi, Sera melihat tiga pelayan sedang berlalu lalang memindahkan dan menata barang-barang miliknya. Ia berganti pakaian dan merias diri secepatnya. Zola pasti sudah menunggunya.

Ketika menuruni tangga, mata Sera bertatapan dengan Julia yang berdiri di dekat sofa ruang tamu. Sedangkan Zola, pria itu sedang membahas sesuatu dengan Dante.

Julia menghunuskan tatapan tajam pada Sera. Ia juga melihat Sera keluar dari kamar Zola. Julia tidak menyangka, hubungan Zola dan Sera berkembang pesat sejauh ini. Sera yang ditatap demikian sama sekali tidak terpengaruh, ia justru membalasnya dengan pelototan tajam.

Mendengar langkah seseorang menuruni tangga, Zola mengubah atensi, menyudahi pembicaraan dengan Dante. Ia lantas berdiri menghampiri Sera. Menggenggam tangan Sera, mereka menuju ruang makan.

Apalagi yang bisa dilakukan Julia. Ia memilih keluar, menunggu Zola selesai sarapan. Semakin sesak melihat keduanya semakin mesra.

"Zola, kau tidak berniat melaporkan pengawalmu?" Sera bertanya, tangannya bergerak memindahkan makanan ke piring Zola.

"Dante yang akan mengurusnya. Kenapa? Kau tidak nyaman atau cemburu karena Julia selalu bersamaku?" Tentu saja Zola sudah tahu jawaban Sera. Ia hanya ingin menjahili wanita ini.

"Kenapa?" Ulangnya. Sera melirik Zola dan tersenyum masam.

"Kau takut— Julia mencoba mendekatiku lagi? Atau kau takut, aku berpaling darimu dan jatuh hati pada Julia?" Zola tersenyum cerah.

Menanggapi perkataan Zola barusan, Sera tersenyum menawan. "Kenapa harus takut?"

Sera mendudukan diri setelah melayani Zola. Mengambil makanan untuk dipindahkan ke piringnya sendiri. Lalu mulai menyantap makanan tersebut dengan gerakan anggun, menunjukkan kelasnya.

"Karena kita sudah melakukannya. Aku yang pertama untukmu. Kau pasti takut— aku meninggalkanmu kan?" Zola menatap Sera sembari menyendok makanan ke dalam mulutnya.

"Kenapa harus takut? Jika kau ingin meninggalkanku atau selingkuh, lakukanlah. Kau pikir hanya kau yang mau denganku?" Sera tersenyum manis dan bersikap santai, "Jika aku mau, aku bisa mendapatkan pria tampan dalam satu kali jentikan."

Sera tahu jika Zola hanya membual. Apa yang ia katakan memang benar, dengan latar belakang dan fisiknya— Sera yakin pria akan dengan mudah terjerat olehnya. Kenyataannya, Sera tidak menginginkan hal tersebut karena hanya pria sialan ini yang di cintainya.

Mendengar jawaban Sera, seketika Zola mengambil air putih dan meminumnya dengan tergesa. Ia meletakkan gelas sedikit kasar. "Aku hanya bercanda. Kenapa kau ingin mencari pria lain?"

Membayangkan Sera meninggalkannya dan mencari pria lain, membuat hati Zola bergemuruh. Niatnya menjahili Sera— ingin melihat wajah kesal dan menggemaskan dari Sera, justru dirinya sendiri yang menjadi kesal sekarang.

"Zola, kau sudah tergila-gila padaku ya?" Ejek Sera seraya menatap wajah masam Zola. "Sepertinya keadaan sudah berbalik?"

"Memang. Jangan pernah membahas pria lain." Perintah Zola. Ia mengerti kemana arah perkataan Sera. Dulu Sera yang tergila-gila padanya, sekarang keadaan berbalik.

Sera bersikap santai dengan tersenyum tipis. Zola mudah sekali cemburu sekarang. Padahal sampai saat ini pun ia masih tergila-gila pada pria ini.

***

🔥 Btw, bagaimana dengan part ini? 😚

Sekali lagi, jangan lupa vote dan komen 😘 Makasih, sehat dan bahagia selalu untuk kalian.

SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang