Chapter 6 : Julia Act

Mulai dari awal
                                    

"Kenapa kau disini?" Tanya Zola pada pengawal yang biasanya menemani Sera.

"Ma'am mengancam akan memecat saya, jika saya ikut, Signore." Jawab Bruno dengan wajah menunduk.

"Yang menggajimu aku, dan aku mempekerjakanmu untuk menjaga Sera!?"

"Maaf, Signore." Jawab Bruno. Ia akui dirinya memang sedikit lemot. Tapi, jika perihal adu kekuatan— keahliannya tidak diragukan lagi. Kali ini otak lemotnya justru menimbulkan kemarahan pada Zola.

Zola mendengus kesal, "Kau telepon Sera dan susul dia." Perintahnya pada Bruno sebelum menuju kendaraan.

Dante duduk di bangku penumpang bersama Zola. Dante akan datang kemari jika diperintahkan, jika tidak— maka ia akan langsung ke kantor Walikota. Sedangkan Julia sendiri, wanita itu duduk di depan bersama sopir.

Ketika menunggu lampu lalu lintas berubah hijau. Sepasang mata Dante menangkap sesuatu. Ia mendekat pada Zola, "Bukankah itu Ma'am?" Bisiknya seraya menunjuk arah yang dimaksud.

Zola merubah atensinya, melihat arah yang ditunjuk oleh Dante. Di seberang jalan sana, ia melihat Sera masuk ke dalam mobil, itu jelas bukan mobil Sera. Lagipula, Sera duduk di bangku penumpang.

"Cari tahu siapa pemilik mobil itu." Perintah Zola pada Dante. Matanya terus tertuju pada mobil yang ditumpangi Sera, mobil itu sekarang sudah melaju.

Bukankah Sera berpamitan pergi ke rumah? Kenapa justru pergi bersama pria lain? Walau sekilas, Zola tahu— yang mengemudikan kendaraan adalah perawakan seorang pria. Setau Zola, teman main Sera semua perempuan. Ia akan menunggu informasi dari Dante tentang pria itu.

"Baik, Signore." Balas Dante yang sudah mematri nomor kendaraan barusan di otaknya.

Julia yang berada di depan sedikit mencuri dengar. Ia cukup penasaran dengan perintah Zola pada Dante barusan. Mobil siapa yang di maksud?

Raul dan Sera berjalan kaki untuk masuk ke pemukiman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raul dan Sera berjalan kaki untuk masuk ke pemukiman. Raul yang berada di samping Sera mengulum senyum, wanita ini jelas menunjukkan raut rumit begitu tiba disini.

Sera membagi pandangan ke sekitar. Jauh dari kata layak. Tempat ini berbau tidak sedap, sempit, kotor dan kumuh. Padahal dirinya sudah berpenampilan sesantai mungkin. Tapi tetap saja masih terlihat salah kostum.

Dirinya tidak menyangka kamp yang menjadi tujuan harus melewati jalan seperti ini. "Seharusnya aku meminjam sepatu tukang kebun di rumahku." Celetuk Sera.

Raul tersenyum mendengarnya. Ia menggandeng tangan Sera, "Hati-hati."

Sera mendesah dalam hati. Jalan ini sangat buruk. Banyak kerikil disekitar rumput liar, sampah dan genangan air kotor menjadi pemandangan di sepanjang jalan ini.

Tor Bella Monaca, adalah satu lingkungan termiskin kota Roma. Tepatnya di pinggiran masyarakat, berjajar karavan yang dihuni oleh pemulung dan pengemis. Biasanya delapan orang berbagi satu karavan, yang hanya dapat memuat dua tempat tidur.

SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang