NARENDRA[END]

134K 9.8K 597
                                    


★ ★ ★

Suasana kantin GHARATHAMA saat ini sedang ramai karena gosip yang membuat penduduk sekolah itu terkejut. Siapa lagi penyebar gosip itu kalau bukan Candra?

"MINTA TRAKTIR SAMA AJI BURU WOI! DIA BALIKAN SAMA TIARA" Walaupun sudah memakai toa, Candra masih tetap berteriak kencang.

"Anjing ni si Candra malu-maluin aja, mana gue kaga bawa duit banyak lagi" Guman Aji dengan nada kesal.

"WOI TURUN LO! MALU-MALUIN AJA!" Teriak Aji kepada Candra yang masih berdiri di atas salah satu meja yang ada di kantin.

Sedangkan Tiara saat ini menutup wajahnya karena malu, ah teman-teman Aji memang tidak ada yang waras, pikir nya. Kecuali Elio.

"Traktir dulu bos ku" Kata Candra jahil, laki-laki itu bahkan sudah berjoget ria di atas meja. Candra ikut bahagia ketika Aji mengatakan jika dia kembali berpacaran dengan Tiara. Candra ikut senang karena sahabat nya itu tidak akan gamon lagi.

Tapi traktiran itu juga penting.

"Iya-iya tapi lo turun dulu, gaya lo anak pemilik pabrik tempe tapi demennya traktiran" Ucap Aji sinis.

"Kalau ada yang gratis kenapa harus bayar?" Candra menaik-turunkan alisnya membuat Aji semakin kesal.

"Temen lo malu-maluin banget sih Ji" Protes Tiara karena sedari tadi orang-orang terus memandangi nya sambil tertawa.

"Maaf atuh yang, Candra emang suka gitu, rada idiot maklum lah" Ujar Aji merasa tidak enak.

"Lo ada duit gak buat traktir mereka semua?" Tanya Tiara.

"Kaga sih, tadi gue ga bawa duit lebih" Aji menggaruk tengkuk lehernya.

"Yaudah pake duit gue aja" Kata Tiara.

Aji melotot dan langsung menggeleng tidak setuju. "Jangan lah, masa pake duit lo, kaga ada harga diri banget gue jadi cowo" Protes Aji.

"Ya terus gimana, sayang?" Tanya Tiara lembut, gadis itu tidak tega jika Aji membayar semua makanan teman-teman nya sendiri, apalagi laki-laki itu tidak membawa uang jajan lebih.

Mendengar kalimat Tiara spontan Aji langsung terduduk di salah satu kursi yang ada di dekatnya. Lemes bestie.

'Setelah sekian lama gue gak denger kata sayang dari mulut Tiara, bikin gue jantungan aja ni cewek' Batin Aji.

Ini yang membuat Aji sangat sulit untuk melupakan Tiara. Tiara itu tidak neko-neko, dia bahkan lebih agresif dari Aji. Mungkin itu sebabnya juga Tiara berani mendekati laki-laki duluan. Seperti mendekati Elio waktu itu contohnya.

"Lo..lo kenapa?" Tanya Tiara.

"Lo kalo mau nyerang hati gue pake aba-aba dulu kenapa sih?" Tanya Aji.

"Yaelah alay lo" Kata Tiara.

Aji kembali berdiri dari tempat duduk nya kemudian tersenyum meyakinkan.

"Tenang aja, gue bisa bayar kok jadi lo gak usah ngeluarin duit sepeserpun buat temen-temen gue" Kata Aji.

"INI MAH BUKAN LO YANG TRAKTIR BEGO, GIMANA CERITA NYA LO NRAKTIR TAPI PAKE DUIT NAREN?" Tanya Yansen.

Aji menyengir lebar menampakkan deretan giginya yang rapi. "Lo jangan keras-keras dong ngomongnya, ntar kedengaran sama Tiara gue yang malu" Kata Aji.

"Gapapa ya Ren? Gue pinjem duit lo dulu? Hehehe" Aji sebenarnya merasa tidak enak tapi karena ulah Candra dia terpaksa harus meminjam uang Naren.

"Santai lah, kaya sama siapa aja" Kata Naren, setelah itu laki-laki itu kembali menerima suapan dari Nalva.

"Bos, lo kalo nge bucin jangan di depan gue napa dah? Iri gue bos iri!" Kata Yansen dramatis.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang