NARENDRA[9]

146K 15.8K 632
                                    


★ ★ ★

Bunyi bel masuk begitu nyaring terdengar di SMA GHARATHAMA, Nalva memasuki kelasnya dengan kepala menunduk, gadis itu berdiri di sebelah pintu menunggu guru masuk dan menentukan tempat duduknya.

Tak lama guru wanita berkacamata mata memasuki kelas sambil membawa penggaris kayu dan 2 buku matematika yang terlihat sangat tebal.

"Selamat pagi" Sapa Bu Dayu sambil meletakan kedua buku tebal tersebut di atas meja. "Sepertinya hari ini kita kedatangan murid baru, pasti murid beasiswa, iyakan?" Bu Dayu melirik ke arah Nalva yang masih berdiri.

'Beasiswa?' Batin Nalva, gadis itu menghela nafas lega ternyata beasiswa nya masih berlaku di sekolah ini

"I— iya Bu" Nalva mengangkat wajah nya kemudian mengangguk pelan.

"Oke, sekarang tolong perkenalan diri ya" Ujar Bu Dayu.

Nalva berjalan ke depan papan tulis, gadis itu menatap kedepan dan tersenyum manis. "Perkenalkan nama aku Nalva, tapi biasanya orang-orang manggil Nava, aku pindahan dari SMA BARATHAMA, semoga bisa berteman baik" Ujar Nalva memperkenalkan diri.

"Aku?"

"Masih zaman pake aku kamu?"

"Cakep juga"

"Tadi pagi dia berangkat bareng kak Naren loh!"

"Oh ya?"

"Dih ganjen banget"

Nalva hanya diam mendengar celotehan teman sekelas nya itu.

"Oke anak-anak, ada pertanyaan?" Kata Bu Dayu mempersilakan murid kelas XI IPA 1 untuk bertanya tentang Nalva.

"Kenapa pindah?" Tanya seorang murid laki-laki bernama Kevin.

Nalva yang mendapat pertanyaan demikian langsung memutar otaknya memikirkan jawaban apa yang harus dia lontarkan, tetapi entah apa yang terjadi sepertinya otaknya enggan untuk memberikan jawaban yang tepat untuk pertanyaan Kevin.

Tak lama seorang gadis mengalihkan pertanyaan yang lebih sulit untuk di jawab oleh Nalva. "SIAPA NYA KAK NAREN?" Tanya seorang gadis di pojok belakang, penampilan nya urakan, baju yang tidak dimasukkan, dua kancing baju yang dibiarkan terbuka, dan kalung tali berwarna hitam melekat di lehernya. Loren namanya.

Nalva diam. Padahal di koridor tadi Naren sudah mengatakan bahwa dia adalah pacarnya tetapi Nalva tidak berani membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Loren.

"Sudah sudah jangan tanyakan hal yang tidak penting!" Kata Bu Dayu. "Loren masukin baju kamu! Perempuan kok penampilan nya seperti preman" Bu Dayu menatap Loren sinis.

Loren mendesah kesal tapi tak urung menuruti perintah Bu Dayu.

"Nalva kamu bisa duduk di samping gadis yang ada di pojok sana" Suruh Bu Dayu menujuk gadis yang bernama Loren tersebut, karena hanya bangku di samping Loren yang masih kosong, tidak ada yang berniat menjadi teman sebangku gadis urakan itu.

Nalva berjalan ke bangku belakang tepat di sebelah Loren, Nalva melirik Loren sebentar kemudian duduk di sebelah gadis itu.

"Oke semua, sekarang buka buku matematika minat halaman 114, dan kerjakan soal yang ada di halaman tersebut! Saya tinggal dulu, nanti saat saya kembali tugas kalian harus sudah selesai" Perintah Bu Dayu, guru wanita itu kemudian keluar dari kelas, sepertinya Bu Dayu punya urusan mendadak.

"BAIKK BU" Ujar murid-murid bersamaan.

Nalva melirik ke arah Loren, mengapa gadis itu tidak membuka bukunya?

NARENDRAWhere stories live. Discover now