NARENDRA[12]

142K 14.4K 471
                                    


★ ★ ★

"Aku boleh nanya?"

"Gak! Diem aja"

Suasana sore, dengan pemandangan langit yang oranye, entah kemana Naren akan membawa Nalva. Roda motor Naren terus berputar, berbelok di setiap tikungan dan melaju menyusuri jalanan.

"Aku mau nanya"

"Ck, diem. Lo mau ntar kita jatoh?"

Naren terlalu malas meladeni Nalva, paling gadis itu akan bertanya hal yang tidak penting.

"Tapi aku udah ga tahan!"

"Mau ngapain sih?" Tanya Naren kesal, laki-laki itu memelan kan laju motornya untuk mendengar pertanyaan Nalva.

"Boleh berhenti sebentar ga kak? Aku mau pipis!" Nalva duduk dengan tidak nyaman.

"Bukan nya bilang dari tadi"

Nalva tidak menjawab, kan tadi dia sudah izin untuk bertanya. Dasar menyebalkan.

Naren melajukan motornya lagi ke SPBU terdekat agar Nalva bisa ke toilet.

Setelah motor Naren berhenti, Nalva langsung turun dan berlari kecil ke toilet yang ada di SPBU itu.

Sembari menunggu Nalva, Naren memainkan ponselnya, hanya sekadar mengecek pesan masuk atau melihat-lihat beranda Instagram.

"Huh, lega" Ujar Nalva begitu keluar dari toilet.

Nalva hendak menghampiri Naren, tapi gadis itu tidak sengaja melihat seseorang yang di kenal nya. Nalva tidak salah lihat, laki-laki itu adalah Wira— wakil ketua Volien.

Bisa berbahaya jika Wira melihatnya. Bisa-bisa dia di aduin ke Fardan nanti. Nalva tak mau bila harus berurusan dengan Fardan lagi. Jika ketahuan Nalva jalan dengan laki-laki lain, Fardan pasti akan memarahi nya habis-habisan bahkan tak jarang Fardan main tangan ketika marah. Apalagi jika tahu Nalva sudah menjadi kekasih Naren? Apa jadinya nanti. Huh membayangkan nya saja sudah membuat Nalva panas dingin.

Jarak Naren dan Wira cukup jauh, mungkin mereka tidak menyadari keberadaan satu sama lain.

Nalva mengendap-endap sambil menutup wajah nya dengan tas selempang nya, Nalva berjalan cepat sampai akhirnya sampai di hadapan Naren.

Nalva langsung naik dan memukul-mukul pundak Naren. "Kak ayo cepat jalan! Jalan kak!" Desak Nalva membuat Naren tersentak kaget.

"Lo kenapa sih?" Naren menoleh ke belakang mendapati Nalva yang menutupi wajahnya.

"GA USAH NANYA, JALAN CEPETAN!" Baru kali ini Naren di bentak oleh seorang perempuan.

"Iya—iya" Tanpa basa-basi Naren melajukan motornya keluar dari area SPBU.

Tak seperti dugaan Nalva, ternyata Wira sudah melihatnya saat memasuki toilet tadi, laki-laki itu hanya berpura-pura sibuk saat Nalva keluar dari toilet sehingga gadis itu mengira Wira tidak menyadari keberadaan nya.

"Ketemu" Guman Wira. Laki-laki itu tersenyum miring.

★ ★ ★

Suasana pantai yang masih berlangitkan senja, buih-buih air pantai pengisi suara di sore hari menjelang malam. Area pantai yang lumayan sepi, hanya terdapat dua insan yang baru-baru ini bertemu bukan karena cinta melainkan karena dendam.

"WAHH CANTIK BANGET LANGITNYA" Seru Nalva sambil berlari-lari kecil di tepi pantai.

Naren mengamati Nalva dari jauh, wajah datar tanpa ekspresi. Apa sebenarnya yang ada dipikiran laki-laki itu?

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang