"Aiy! Aiy kenapa, Nak? Aiy sakit?" tanya Ify berbondong.

Dika menurunkan Aiy di sofa mereka. Aiy hanya terduduk dengan kepala menunduk. Dika berjalan gusar sedangkan Ify sudah duduk di sebelah putrinya.

"Lo kenapa, Ay?" Kini Sasa sudah menghampiri gadis itu dan duduk di sebelahnya. Jadi Aiy diapit oleh Ify dan Sasa.

"Kak Sean belum dateng, Mi?" tanya Dika dengan kondisi menahan emosi.

Ify menggeleng.

Sasa melirik kekasihnya yang sedang menahan amarah. Amarah itu bisa meledak kapan saja jika tersulut.

Sasa menghampiri Dika. "Kamu kenapa? Sebenarnya ada apa? Kamu kenapa marah banget?"

Dika menatap Sasa. Cowok itu menggeleng pelan lalu menghampiri Aiy. "Mulai sekarang lo gak boleh pergi sendirian! Paham?!" Dika bertanya dengan nada sedikit menyentak.

Aiy mengangguk sambil menangis.

Ify menatap bingung pada kedua anaknya. "Sebenarnya ada apa, sih? Jangan buat mami bingung begini," kesal Ify. Sedari tadi tidak ada yang menjawab pertanyaannya.

Tiba-tiba Aiy memeluk sang Mami dan menangis kencang. Bagaimana cara Aiy memberitahu keluarganya bahwa ia hamil? Apa yang dikatakan keluarganya tentang dirinya jika mengetahui fakta tersebut?

Sasa mengelus lembut pundak Aiy. Dia memang tak tau masalah yang sedang terjadi, tapi yang Sasa tau pasti ada sesuatu besar yang terjadi pada saudara tirinya ini.

"Ada apa ini?"

Sean tiba-tiba memasuki rumahnya dengan raut wajah kesal. Cowok itu menghampiri Dika. "Lo ngapain nelpon gue? Gue lagi meeting dan gue harus tinggalin itu semua karena lo suruh gue pulang. Sebenarnya ada apa?"

Sean mengalihkan tatapannya pada Aiy. "Lo kenapa nangis, Ay?"

Sean menghampiri Aiy dengan khawatir. "Ay, lo kenapa? Ada yang neror lo? Atau gimana?"

"ARHHHHHH!"

Semua orang terkejut kala mendengar suara teriakan dari Dika. Mereka semua mengalihkan atensi pada cowok itu.

"KAK, POKOKNYA KITA HARUS BUNUH ARSHA!" teriak Dika.

"Bunuh Arsha? DIKA, SEBENARNYA ADA APA?!" Kini giliran Ify yang berteriak kesal, pertanyaannya sedari tadi tidak dijawab.

Dika menarik napasnya dalam, berharap agar keluarganya tidak shock mendengar kabar darinya, walaupun Dika yakin mereka semua akan sangat terkejut.

"Arsha sudah menghamili Aiy."

🌱🌱🌱🌱🌱

Sasa mengipas-ngipas Ify dengan sebuah kertas dan memberikan minyak kayu putih di hidung wanita itu. Ify yang sangat kagetpun, terjatuh pingsan membuat satu rumah panik.

Aiy menangis sesenggukan di sofa dengan kepala tertunduk. Dia malu melihat keluarganya. Sean sudah terduduk juga, mungkin masih kaget. Dika pun sama. Dia menahan emosi dan amarahnya. Ify sedang pingsan jadi mereka tidak ingin membuat keributan.

Sean yang duduk di sebelah gadis itu menoleh padanya. Tatapan Sean sangat tajam, rahangnya mengetat, urat-urat wajahnya bahkan sudah sangat kelihtan.

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ