Galaxy sudah mengeraskan rahangnya, ia mengepal tangan nya erat.

"Sialan, beraninya anda," ucap Galaxy marah.

"Ayolah sayang, bilang saja kalau mau ini," ucap wanita itu sambil menurunkan baju atasnya dan memperlihatkan payudaranya untuk menggoda Galaxy.

Bukannya tergoda Galaxy malah semakin di buat marah.
Cewek itu langsung merapatkan dadanya dengan Galaxy.

Galaxy yang sedari tadi menahan amarah langsung menggeram marah.

Ia menyentak tubuh cewek itu dengan kasar, sampai kepala wanita itu membentur meja

"AKH!" Teriak wanita itu kesakitan.

"dont touch me !, bitch" Galak langsung mengeluarkan pisau kecil yang selalu ia bawa. Ia menggerakkan kakinya menuju cewek yang masih meringis kesakitan.

Galaxy menyeringai lebar menatap korbannya yang ketakutan. Cewek itu perlahan mundur dengan tubuh gemetar.

Tanpa berkata Galaxy langsung menanjapkan pisau itu ke perut cewek tadi membuat dia berteriak kesakitan.

Galaxy tertawa keras melihat korban-nya. Dia lalu membuka ponselnya untuk menelpon anak buahnya.

Tidak lama anak buahnya datang sambil menunduk memberikan hormat.

"Bawa bitch Ini keruangan biasa," ujar Galaxy dingin.

"Baik tuan," balasnya sambil menyeret cewek itu yang masih memegangi perutnya.

Hanya gadisnya seorang yang boleh duduk di pahanya.

Flashback off

"Gitu ceritanya sayang," ucap Galaxy setelah selesai menceritakan kejadian kemarin.

"Sayang, are you oke?" tanya Galaxy saat tidak mendengar suara gadisnya.

Tiba-tiba.....

"Hiks..hiks..ngga ada yang boleh peluk kak Galak," ucap Cia dengan tangisan.

Gadis itu mengubah posisinya yang tadinya berbaring kini duduk di samping Galaxy dengan wajah di tutupi oleh telapak tangannya.

Galaxy tersentak kaget dengan gerakkan cepat dia langsung terduduk berhadapan dengan Cia.

"Iya, tidak ada yang boleh peluk kakak, sudah ya jangan nangis," ujar Galaxy lembut sambil menghapus jejak air mata gadis itu.

"Ini hanya punya Cia " nangis Cia menepuk paha Galaxy keras Seraya menarik ingusnya.

"Aakhh!" teriak Galaxy mendadak. Pukulan Cia bukan main walau tangan Cia kecil tapi pukulannya bisa saja meninggalkan jejak kemerahan.

"Iya bayi kecil, semua tubuh kakak milikmu," ucap Galaxy seraya mengusap pahanya yang terasa nyeri.

"Ngga ada yang boleh duduk di paha kak Galak." kali ini tangisannya semakin kencang, tangan gadis itu kembali memukul paha Galaxy.

Galaxy terkekeh geli ketika menyadari kalau gadisnya itu sedang cemburu.

"Bayi kecilku ternyata cemburu," ucap Galaxy terkekeh seraya membawa tubuh itu ke dalam dekapannya.

"Iyalah bego," balas Cia kesal sembari mencengkram kuat baju Galaxy.

"Heh!" Dengan mendadak Galaxy menampar bibir Cia pelan.

"Siapa yang ngajarin kamu ngomong gitu hm?" tanya Galaxy kesal.

Gadis itu berhenti menangis namun bibirnya lagi bergetar, ia mengangkat kepalanya dan mata berkaca-kaca.

"Nangis lagi?" tanya Galaxy dingin.

Cia menggeleng kepalanya.

"Seharusnya Cia yang marah," batin Cia heran kembali menunduk.

"Nggak usah nangis," ujar Galaxy sengaja dinaikkan suaranya.

"s-seharusnya Cia yang marah."

Galaxy mengigit bibir nya menahan agar ia tidak mencium bibir dan hidung gadisnya yang saat ini tengah merah.

Dia membaringkan kembali tubuhnya dan menarik lengan Cia ikut membaringkan tubuhnya juga. gadis itu melingkarkan tangannya di pinggang kekar Galaxy, kepalanya
mendusel di dada bidang Galaxy.

"Apa kakak bunuh aja?" tanya Galaxy pada Cia.

"Bunuh aja, Cia ngga mau ada orang ketiga lagi," sahut Cia polos.

Galaxy tertawa kecil Karna pikirnya mungkin perkataan gadisnya hanya bercanda.

____


Galaxy dan Cia kini mendatangi Basecamp tempat perkumpulan sahabat nya. Di hari Minggu Yang seharusnya libur tapi tidak untuk Galaxy ia harus ke kantor dan meninggalkan gadisnya bersama para buaya yang tidak lain sahabatnya sendiri.

Sebenarnya Galaxy tidak mau meninggalkan gadisnya sama kedua buaya darat itu tapi Karna ada Darren ia dengan berat hati harus meninggalkan Cia.

Disini mereka, mereka kini sudah sampai di Basecamp.

"HELO EVERBODY!" teriak Cia yang saat ini berada di gendongan Galaxy.

"HELO JUGA IBLIS KECIL!" balas Juan dan Faisal.

Cia cemberut. Galaxy melangkah kakinya kedalam Basecamp lalu menduduki Cia ke sofa dekat Darren.

"Gue titip Cia," ucap Galaxy datar.

"Hm,"

"Tenang saja bos, gue akan senantiasa menjaga iblis kecil Lo," ucap Juan dengan muka songong.

"Siapa iblis kecil yang Juan maksud?" tanya Cia polos

"Iya elu lah," balas Juan kesal.

"Padahal Cia cantik tapi kok masih dibilang iblis kecil, wahh mata Juan nggak berfungsi lagi," ujar Cia terkejut.

"Hati-hati disini sayang, banyak buaya berkeliaran," ujar Galaxy menatap Juan dan Faisal.

Sedangkan yang ditatap malah ngga merasa.

"Oke kak Galak, tenang aja nanti Cia patahkan ekor buaya nya," balas Cia nyengir.

Tanpa sadar Juan dan Faisal menelan ludah susah dengan tangan menutup aset mereka. Darren dan Galaxy terkekeh geli.

"Kakak harus pergi,"

Cup

Setelah mengecup semua wajah Cia, galaxy pergi dari Basecamp mereka.

_____________

Akhirnya selesai juga chap 20😭
Mohon maap nih ee Klw chap kli ini gaje 😅 Klw ad Typo tandai aja

Jan bosan untuk nunggu chap selanjutnya yh❤️

Jan lupa vote and komen 👇👇

See u all 👋

duniapenghaluan

𝐆𝐚𝐥𝐚𝐱𝐲𝐜𝐢𝐚 (TAHAP REVISI)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang