07

55.8K 3.4K 67
                                    

Plak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Plak

Suara tamparan terdengar cukup keras dari Galaxy, wajah tanpa menoleh ke samping kala tamparan itu yang cukup keras.

Suasana kantin yang tadinya rame manjadi hening sejenak. Bahkan Cia mendadak kaku dengan tangan menutup telinga nya kuat. Ia tidak suka kekerasan dan itu membuatnya keingat perlakuan orangtuanya pada dirinya.

"Sekali lagi gue dengar Lo ngatain gadis gue, gue ga akan segan-segan bunuh Lo! kalau ngomong liat diri Lo sendiri yang selalu keluar masuk club belum lagi nyewa om-om," desis Galaxy dingin.

Jangan ngangap Galaxy orang bodoh, ia bahkan tau semua kelakuan gadis itu dari suruhannya untuk selalu memantau Tamara.

"Cih, mau ngerusak hubungan gue? gak akan pernah gue biarkan, Lo hanya tikus kecil,"

Tamara mengepalkan tangannya menahan tangisan yang akan keluar banyak cacian yang ia terima oleh para murid di kantin. tanpa permisi ia langsung berlari keluar kantin dengan air mata yang mengalir.

"Lihat aja, gue akan ngerebut Lo dari bocah jalang itu," batin Tamara menatap benci Cia.

"Ck, gitu aja nangis," gumam Galaxy. tidak lama terdengar suara isak keluar dari mulut Cia.

"Maaf sayang," ujar Galaxy.

Ia lupa kalau gadisnya tidak suka kekerasan, tangisan Cia menjadi kencang.

"Kasar bet jadi cowok, tapi sifat gue juga gitu."

"Lain kali gak lagi,"

"Gue belum puas ngelihat nenek lampir tadi njir," bisik Juan.

"Mangsa baru cok," bisik Faisal.

Darren hanya menatap mereka datar tapi di dalam hatinya ia mengumpat serapah Tamara.

"Isstt, udah dong sayang, janji kakak akan belikan apapun untung kamu," ucap Galaxy.

Cia mendongakkan kepalanya dengan hidung memerah.

"J-janji apapun?" tanya Cia. Galaxy mengangguk.

"Apapun untuk bayi kecilku,"

Cia segera menghapus air matanya kasar, Galaxy mengeluarkan tissue dan mengelap ingus Cia tanpa jijik.

"Hm, Cia mau beli pisau," ujar Cia antusias.

"Hah!" Mereka mendadak terkejut mendengar permintaan Cia.

"Serius Lo mau beli pisau?" tanya Juan.

"Iya, emang kenapa?" Cia menatap mereka polos.

Galaxy beserta sahabat nya menghela napas. Jantung Galaxy hampir berhenti berdetak saat mendengar permintaan Cia, untuk memasak saja tidak boleh apalagi untuk megang pisau. Jangan harap Galaxy akan menuruti permintaan Cia kali ini!.

"Bagaimana? Cia boleh nggak beli pisau ya ya ya," ujar Cia sambil tepuk tangan.

"Gak!" tolak Galaxy tegas. Cia cemberut.

𝐆𝐚𝐥𝐚𝐱𝐲𝐜𝐢𝐚 (TAHAP REVISI)☑️Where stories live. Discover now