tiga puluh dua. (DARENZA)

Start from the beginning
                                    

"Karena gue deket sama lo cuma mau lupa sama Mahesa sebenernya. Tapi gak bisa." jelas Fiona diakhiri dengan kepala tertunduk.

Vi langsung memeluk Fiona erat. "Kenapa ya? Kok gua seneng banget. Selamat yak!" Vi mengusap-usap punggung Fiona.

Perlahan Fiona mengangkat tangannya dan ikut memeluk Vi. "Lo gak marah?"

Vi melepaskan pelukannya. "Gak munafik sih, sesek mah ada. Tapi lebih banyak senengnya. Akhirnya gua bisa lepasin orang yang gua suka ... bahagia sama pilihannya."

"Dan lo..." Vi memicingkan matanya ke Mahesa. "Gak boleh ngelepas Fiona lagi! Jaga dia yak!" pinta Vi.

"Pasti." Mahesa tersenyum bahagia. Semuanya ikut bahagia. Namun Darenza malah kebingungan sendiri.

"Vi? Bukannya lo lagi deket sama Mahesa? Kok sekarang dia malah jadian sama Fiona?" tanya Darenza.

"Ada beberapa hal yang gak harus semua orang tau dan lebih baik disimpan sendiri. Sekarang 'kan udah ketauan Mahesa bahagia sama Fiona. Udah, sampe situ aja cukup. Ngerti 'kan? Dah lah gausah bahas yang lalu." ucap Vi.

"Jadi sekarang gua ada peluang lagi buat deketin lo?"

"Ye pak! Frontal amat!" sinis Lana lalu terkekeh.

"Eh? Hehehe." Darenza menggaruk kepalanya sambil tersenyum kikuk.

"Udah acara lebarannya?" Afnan menginterupsi.

"Hah?"

"Itu tadi pada minta maaf,"

"Ye, emang minta maaf pas lebaran aja!" sahut Vi.

"Cepet dikit bisa gak sih? Ini mau ngapain lagi? Gua ngantuk..."

"Tidur mulu lo!" Vi menampar pelan wajah Afnan.

"Oke mulai ya."

"Sorry nyela." Tiba-tiba saja datang seorang perempuan yang duduk di depan Afnan.

"Gemi?" sahut Vi, Lana, dan Afnan. Tapi Afnan hanya berani menyebut namanya dalam hati.

"Lo siapa?" tanya Darenza.

"Gue Gemi Nabilla. Murid Grana kelas 11 BAHASA 1." ucap Gemi sambil menurunkan sedikit cardigannya supaya mereka bisa melihat ada lambang berwarna kuning di lengan kiri seragamnya.

"Terus maksud dan tujuan lo?" tanya Darenza lagi.

"Sorry gue nguping cerita kalian. Tapi maaf, yang kalian bicarakan tadi apa benar nama aslinya Bonni Daniel yang sekolah di Velix?"

"Bener. Kenapa?"

"Boleh gua ikut bantu kalian? Jadi, gua punya cukup banyak kenalan di Velix dan si Bonni Daniel itu cukup populer di sekolahnya. Mangkanya gua bisa tau dia dan niat bantu kalian. Boleh gak?" tanya Gemi.

Darenza melirik teman-temannya.

"Udah gapapa kali. Bukannya lebih banyak orang, makin bagus?" tanya Afnan.

"Gimana? Kalian setuju gak?"

Mereka mengangguk.

DARENZA [END]Where stories live. Discover now